Patung Khong Co di Tuban Simbol Kesetiaan, Kebenaran, dan Keberanian

Patung Khong Co di Tuban Simbol Kesetiaan, Kebenaran, dan Keberanian

Sudrajat - detikNews
Senin, 07 Agu 2017 17:26 WIB
Patung dewa di kelenteng Tuban (Ainur Rofiq/detikcom)
Jakarta - Patung dewa raksasa di kelenteng Tuban dirundung prasangka. Padahal patung ini adalah simbol kesetiaan, kebenaran, dan keberanian.

Dewa Khong Co Kwan Sing Tee Koen, menurut budayawan Tionghoa, David Kwa, sama-sama dihormati dalam ketiga ajaran agama orang Tionghoa. Kaum Taois memujanya sebagai Xietian Dadi atau Hiap Thian Tay Te, yakni Dewa Pelindung dari Malapetaka dan Bahaya Peperangan dan kaum Buddhis menghormatinya sebagai Bodhisattva Pelindung Dharma.

"Kalau kaum Konfusianis memandangnya sebagai Wu Shengren (Orang Suci Kemiliteran) yang menjunjung tinggi Kesetiaan (Zhong/Tiong), Kebenaran (Yi/Gi), dan Keberanian (Yong/Yong)," papar David kepada detikcom, Senin (7/8/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara umum, Dewa Kwan dianggap sebagai simbol kesetiaan dan kejujuran. Dia adalah lambang teladan sifat kesatria sejati yang selalu menempati janji dan setia pada sumpahnya. Karena itu, menurut situs tionghoa.info, lukisannya banyak dipasang di rumah pribadi, toko, bank, kantor polisi, pengadilan, sampai di markas organisasi Triad.

Selain dipuja sebagai lambang kesetiaan dan kejujuran, Kwan Sing Tee Koen dipuja sebagai Dewa Pelindung Perdagangan, Dewa Pelindung Kesusastraan, dan Dewa Pelindung Rakyat dari malapetaka peperangan yang mengerikan.

"Julukan Dewa Perang sebagai umumnya dikenal dan dialamatkan kepadanya harus diartikan sebagai dewa untuk menghindarkan peperangan dan segala akibatnya yang menyengsarakan rakyat, sesuai dengan watak Kwan yang budiman," tulis situs tersebut.

Keberadaan patung Kwan Sing Tee Koen di Kelenteng Tri Dharma Kwan Sing Bio, Tuban, Jawa Timur, menuai kontroversi di media sosial sejak pekan lalu. Ada yang menyebut pembuatan patung itu sebagai simbol loyalitas masyarakat Tionghoa kepada tanah leluhur mereka di China. Ada juga yang membandingkan patung yang diresmikan oleh Ketua MPR Zulkifli Hasan pada 17 Juli lalu itu dengan patung Jenderal Besar Sudirman di Jakarta.

Hari Senin (7/8/2017), sekelompok massa berunjuk rasa di depan gedung DPRD Jawa Timur, Surabaya. Mereka menuntut agar patung Khong Co Kwan Sing Tee Koen dirobohkan. Beberapa dari mereka mengusung poster bertuliskan 'Panglima Kami Jenderal Sudirman' dan membawa poster bergambar Patih Gajah Mada. (jat/fay)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads