PKB Ancam Tak Capreskan Jokowi, Hanura: Harus Dikompromikan

PKB Ancam Tak Capreskan Jokowi, Hanura: Harus Dikompromikan

Andhika Prasetia - detikNews
Senin, 07 Agu 2017 14:52 WIB
Waketum Hanura Nurdin Tampubolon (Lamhot Aritonang/detikcom)
Jakarta - PKB mengancam tak akan mencapreskan kembali Presiden Joko Widodo pada 2019 karena menolak kebijakan sekolah delapan jam sehari dari Senin hingga Jumat yang digagas pemerintah. Hanura berharap PKB dapat mengompromikan kebijakan tersebut dengan pemerintah.

"Saya kira perlu dikompromikan karena PKB partai yang besar dan memiliki dukungan politik yang kuat. Saya kira mereka bisa melihat kepentingan yang lebih besar daripada kepentingan sektoral atau kepentingan kelompok," ujar Waketum Hanura Nurdin Tampubolon saat dihubungi, Senin (7/8/2017).

Hanura merupakan parpol yang baru saja mendeklarasikan dukungan kepada Jokowi dalam rapimnas kemarin. Secara umum, Hanura ingin PKB terus mendukung Jokowi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena dia pendukung pemerintah dan menurut kita kinerja Jokowi cukup bagus. Saya harap mereka sebagai partai koalisi bersama-sama ikut mendukung Jokowi karena pernyataan resmi mereka belum ada," jelas Ketua F-Hanura ini.

Sebelumnya, PKB menolak kebijakan sekolah 8 jam selama 5 hari karena dianggap mempengaruhi eksistensi madrasah dan pondok pesantren. Menurut Wasekjen PKB Maman Imanulhaq, perjuangan penolakan aturan ini bukan semata-mata tanpa alasan yang kuat.

(Baca juga: Tolak Sekolah 8 Jam 5 Hari, PKB Ancam Tak Capreskan Jokowi)

"Jangan sampai teriakan kita dianggap teriakan biasa, ini teriakan serius. Kalau tidak dituruti Presiden, kita ingin katakan bahwa Jokowi sudah tidak berpihak kepada diniyah, Jokowi sudah menipu umat Islam, Jokowi sudah tidak perlu kita pertahankan (buat) 2019," ujar Maman di The Acacia Hotel, Jl Kramat, Jakarta Pusat, Senin (7/8). (dkp/elz)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads