Basofi Sudirman Tinggalkan 'Tidak Semua Laki-laki' nan Fenomenal

Basofi Sudirman Tinggalkan 'Tidak Semua Laki-laki' nan Fenomenal

Rina Atriana - detikNews
Senin, 07 Agu 2017 13:50 WIB
Basofi Sudirman saat dirawat di RS (Dok. Istimewa)
Jakarta - Tidak semua laki-laki bersalah padamu.
Contohnya aku mau mencintaimu
tapi mengapa engkau masih ragu.

Siapa yang tak familiar dengan lagu dangdut 'Tidak Semua Laki-laki'. Lagu yang tersohor pada awal 1990-an itu sempat dipopulerkan oleh Mayjen (Purn) Basofi Sudirman.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Senin (7/8/2018), Basofi menelurkan single 'Tidak Semua Laki-laki' pada Maret 1992. Kala itu klip videonya kerap muncul di televisi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Meski karier militernya melesat kencang, ia memilih pensiun pada usia 47 tahun. Karier di militer ia tutup dengan sebuah langkah memasuki dunia politik.

Basofi menyanyikan lagu karya Leo Waldy itu di pengujung kariernya sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta pada tahun yang sama. Pria kelahiran 20 Desember 1940 itu menjadi satu-satunya kepala daerah yang merilis single saat masih menjabat.

Mantan Kasdam I/Bukit Barisan itu kemudian dipercaya menjadi Jatim-1 pada periode 1993-1998. Gubernur Jawa Timur merupakan jabatan politik terakhir Basofi sebelum memutuskan pensiun.


Hari ini Basofi dikabarkan meninggal dunia. Ia meninggal di RS Medistra, Jakarta, sekitar pukul 11.00 WIB.

"Baru saja ada kabar, bapak kita yang pernah menjadi Gubernur Jawa Timur (Basofi Sudirman) dipanggil Allah SWT," kata Ketua DPRD Jatim Abdul Halim Iskandar, Senin (7/8).

Basofi sebelumnya telah lama sakit dan dirawat di Rumah Sakit Adi Waluyo, Menteng, Jakarta Pusat. "Kita doakan, bagi yang muslim kita baca Surat Al-Fatihah," tutur Halim.

Basofi masuk rumah sakit sejak, Sabtu (6/5) lalu. Basofi sakit karena memang usianya yang sudah tua. Selain itu, tekanan darah tinggi mempengaruhi kondisinya. (rna/van)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads