Tidak Semua Laki-laki Seperti Basofi Sudirman

Tidak Semua Laki-laki Seperti Basofi Sudirman

Elvan Dany Sutrisno - detikNews
Senin, 07 Agu 2017 13:02 WIB
Foto: Istimewa
Jakarta -

Mantan Gubernur Jatim Mayjen (Purn) Basofi Sudirman tutup usia. Politisi yang juga penyanyi kawakan ini meninggalkan banyak kenangan di panggung politik dan hiburan Tanah Air.

"Tidak semua laki-laki bersalah padamu. Contohnya aku mau mencintaimu. Tapi mengapa engkau masih ragu," demikian lirik lagu 'Tidak Semua Laki-laki' yang fenomenal. Lagu ini dibuat oleh pencipta lagu dangdut senior Leo Waldy dan dinyanyikan oleh Basofi Sudirman.

Lagu itu sama fenomenalnya dengan perjalanan hidup Basofi Sudirman. Jenderal bintang dua ini menjadi pimpinan daerah di dua provinsi. Basofi telah tiada, namun masih banyak yang memutar penampilannya dalam klip video yang sederhana di YouTube.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Basofi lahir di Bojonegoro, Jawa Timur, pada 20 Desember 1940. Ia adalah putra Letjen TNI (Purn) H Soedirman, yang merupakan tokoh nasional dari Kabupaten Bojonegoro.

Dikutip dari berbagai sumber, Basofi pernah menjabat Kasdam I/Bukit Barisan pada 1986-1987. Setelah itu, ia menjabat Wakil Gubernur DKI Jakarta masa bakti 1987-1992. Kemudian ia menjabat Gubernur Jatim periode 1993-1998.

Cita-cita menjadi tentara

Basofi lahir di sebuah desa di Bojonegoro, Ngrawuh, 76 tahun silam. Karena ayahnya seorang tentara, sejak kecil ia sudah bercita-cita menjadi tentara. Sang ayah kerap mengajaknya melihat aktivitas latihan tentara.

Basofi kecil pun sudah harus ikut mengungsi zaman mempertahankan kemerdekaan. Meskipun demikian, Basofi tetap menempuh pendidikan meski harus kerap berpindah mengikuti tugas ayahnya. Setelah lulus SMA, ia masuk Akademi Militer di Magelang, Jawa Tengah.

Lulus dari Akmil pada 1963, Basofi mulai berkarier di militer. Ia pernah menjadi
Komandan Detasemen Tempur Kopasandha (1971-1972), Komandan Batalyon 412 Brawijaya (1973-1974), dan Komandan Brigade Infanteri Lintas Udara 18/Kostrad (1981-1983).

Ia juga pernah menjadi Komandan Kodim 0824/Jember (1977-1978), Asisten Teritorial Kodam IV/Brawijaya (1983-1984), Komandan Korem 083/Baladhika Malang (1984-1986), dan Kasdam Kodam I/Bukit Barisan (1986-1987), sebelum akhirnya ditarik ke Mabes ABRI.

Selain itu, dia punya segudang pengalaman lain. Meski karier politiknya melesat kencang, ia memilih pensiun pada usia 47 tahun. Karier di militernya ditutup dengan sebuah langkah memasuki dunia politik. Ia masuk Golongan Karya (Golkar). Kariernya di dunia politik pun tak kalah kencang. Ia pernah menjabat Ketua DPD Golkar DKI Jakarta dan pada 1987 diangkat menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta. Akhirnya angin politik membawanya menjadi Gubernur Jawa Timur.

Selamat jalan, Basofi Sudirman, 'tidak semua laki-laki' sukses di militer dan politik seperti Anda.

(van/fay)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads