Deputi Bidang Protokol Pers dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, menjelaskan lewat keterangan pers, Minggu (6/8/2017), lukisan yang dipamerkan di Pameran Lukisan 'Senandung Ibu Pertiwi' ini berjudul 'Pantai Flores'. Lukisan koleksi Bung Karno tahun 1942 yang menampilkan keindahan alam Indonesia Timur ini bernilai Rp 1.572.500.000,00.
Foto: Menyelamatkan 'Pantai Flores', Lukisan Basuki Abdullah Rp 1,5 M (Cahyo/Biro Pers Sekretariat Presiden) |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: Menyelamatkan 'Pantai Flores', Lukisan Basuki Abdullah Rp 1,5 M (Cahyo/Biro Pers Sekretariat Presiden) |
Pertama, pembersihan ringan (light cleaning). Lukisan dibersihkan menggunakan kuas dan alat penyedot (vacuum). Kedua, ada pembersihan menggunakan bahan pelarut kimia yang aman. Ketiga, bongkar pasang spanram alias 'reframing' dan mengencangkan kanvas yang kendor (restretching).
Foto: Menyelamatkan 'Pantai Flores', Lukisan Basuki Abdullah Rp 1,5 M (Cahyo/Biro Pers Sekretariat Presiden) |
"Bahan kimia yang digunakan diantaranya methyl ethyl ketone (MEK) sebagai bahan pelarut, emulsi yang mengandung 2-butanone oxime dan oil modified alkyd resin sebagai konsolidan cat rapuh dan kaku," kata Bey.
Foto: Menyelamatkan 'Pantai Flores', Lukisan Basuki Abdullah Rp 1,5 M (Cahyo/Biro Pers Sekretariat Presiden) |
Foto: Menyelamatkan 'Pantai Flores', Lukisan Basuki Abdullah Rp 1,5 M (Cahyo/Biro Pers Sekretariat Presiden) |
Lukisan 'Pantai Flores' ini hanya salah satu dari puluhan lukisan yang dipamerkan di Galeri Nasional dalam rangka Bulan Kemerdekaan ke-72 RI. Tema besar pameran ini adalah 'Senandung Ibu Pertiwi'. Empat orang kurator yang terlibat adalah pameran lukisan kali ini, antara lain Amir Sidharta, Mikke Susanto, Asikin Hasan, dan Sally Texania.
Ada empat bagian dalam tema 'Senandung Ibu Pertiwi' ini. Pertama, keragaman alam dari koleksi Istana di Bogor, Cipanas, Jakarta, Bali, dan Yogyakarta. Kedua, kegiatan atau aktivitas sehari-hari dengan fokus pada nelayan dan juga petani. Ketiga, tradisi tari dan kebaya. (dnu/fay)












































Foto: Menyelamatkan 'Pantai Flores', Lukisan Basuki Abdullah Rp 1,5 M (Cahyo/Biro Pers Sekretariat Presiden)
Foto: Menyelamatkan 'Pantai Flores', Lukisan Basuki Abdullah Rp 1,5 M (Cahyo/Biro Pers Sekretariat Presiden)
Foto: Menyelamatkan 'Pantai Flores', Lukisan Basuki Abdullah Rp 1,5 M (Cahyo/Biro Pers Sekretariat Presiden)
Foto: Menyelamatkan 'Pantai Flores', Lukisan Basuki Abdullah Rp 1,5 M (Cahyo/Biro Pers Sekretariat Presiden)
Foto: Menyelamatkan 'Pantai Flores', Lukisan Basuki Abdullah Rp 1,5 M (Cahyo/Biro Pers Sekretariat Presiden)