Soal Dana Haji, Indonesia Disarankan Belajar dari Malaysia

Soal Dana Haji, Indonesia Disarankan Belajar dari Malaysia

Bisma Alief Laksana - detikNews
Minggu, 06 Agu 2017 16:30 WIB
Foto: Jemaah yang tiba di Madinah (dok. Media Center Haji)
Jakarta - Wakil Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Nahdlatul Ulama (Lakpesdam NU) Dadi Darmadi menyebut Indonesia harus belajar dari negara tetangga, Malaysia, soal pengunaan dana haji. Menurutnya, Malaysia sudah lebih maju soal penggunaan dana haji.

"Mau nggak mau, kita harus belajar dari Malaysia," ujarnya di Restoran Puang Oca, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (6/8/2017).

Dadi mengatakan Malaysia sangat luar biasa dalam mengelola penggunaan dana haji yang ada. Salah satu contohnya adalah mereka bisa menyediakan penginapan bagi jemaah haji mereka di dekat Masjidil Haram. Selain itu, standar pelayanan mereka juga setara dengan ONH Plus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pengelolaannya sangat luar biasa. Penginapan dekat Masjidil Haram. Standar ONH Plus dengan biaya jauh lebih murah 50 persen. Karna punya pengelolaan haji yang luar biasa dan berdampak pada pelayanan jemaah haji," ucapnya.

"Pendekatannya bisnis dana tabungan haji harus menguntungkan. Yang nantinya dirasakan juga oleh jemaah haji," lanjutnya.

Tidak tanggung-tanggung, Dadi bahkan menyebut pengelolaan penggunaan dana haji di Indonesia tertinggal 54 tahun dari Malaysia. Sebab, Malaysia saat ini sudah bisa berinvestasi di bidang teknologi, perkebunan dan properti dari hasil pengunaan dana haji.

"Memang dana haji di Malaysia itu digunakan di bidang teknologi, perkebunan, real estate, dan properti. Lalu, Arab Saudi butuh investor juga. Dengan perluasan di Masjidil Haram dan Madinah, potensi umrah yang besar sekali. Mereka membeli pemondokan di sekitar Masjidiil Haram jadi alternatif," paparnya.

"Kita telat dari Malaysia 54 tahun. Kita harus belajar dari Malaysia, mau tidak mau," tutupnya. (bis/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads