"Kita harapkan jangan masalah ini dibesar-besarkan, dan kita harus berbicara sesungguh-sungguh. Dan saling menghormati dan pernyaataan itu diorientasikan dirasakan untuk rakyat," ujar Idrus Marham di Kediamannya, Jalan Kavling DPRD, Cibubur, Jakarta Timur, Minggu (6/8/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan menyelesaikan ini dengan kekeluargaan ya, apalagi bulan kedepan akan masuk tahun politik setelah RUU Pemilu disahkan masuk di situ masing-masing ada pengendalian diri, kita bicara untuk kepentingan rakyat," ujar Idrus.
Dengan demikian, Idrus mengharapkan para pejabat juga bisa menjaga keharmonisan dalam perbedaan di Indonesia.
"Oleh karena itu saya berharap sesama teman-teman kita harus satu dalam keharmonisan, kita harus selalu ada bagaimana kalau ada perbedaan ya kita cari persamaan," ucap Idrus.
Untuk diketahui, pidato Ketua Fraksi NasDem DPR Viktor Laiskodat di Nusa Tenggara Timur menjadi kontroversi. Dalam pidatonya, Viktor menyebut Gerindra, Partai Demokrat, PKS, dan PAN sebagai parpol yang intoleran dan mendukung ideologi khilafah.
Akibat pernyataan ini, Viktor dilaporkan ke Bareskrim Polri oleh PAN dan Gerindra. Viktor dilaporkan atas tuduhan pencemaran nama baik melalui media elektronik/penghinaan dan kejahatan tentang penghapusan diskriminasi ras dan etnis. Viktor diduga melanggar Pasal 28 ayat 2 UU ITE juncto Pasal 45 ayat 2 UU ITE.
Hingga saat ini Viktor masih belum bisa dimintai klarifikasi terkait pernyataannya tersebut. detikcom telah mencoba menghubungi melalui telepon maupun pesan singkat namun HP Viktor tidak aktif. (fai/imk)