"Kita harus terus menjaga dan memperkuat kesatuan dan sentralitas ASEAN, dan jangan sampai kawasan ASEAN menjadi proksi bagi negara-negara besar," kata Retno dalam forum yang digelar di Manila, Filipina, Sabtu (5/8) kemarin, sebagaimana disampaikan Kemenlu dalam keterangan pers yang diterima detikcom, Minggu (6/8/2017).
Selain menghindarkan diri dari status antek negara-negara besar, ASEAN harus mampu menjaga diri dari terorisme, kejahatan transnasional, dan ancaman geopolitik. Modal utama dalam menghadapi segala tantangan itu adalah soliditas regional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejauh ini, ASEAN dinilainya berhasil menjaga perdamaian. "Di tengah keraguan terhadap multilateralisme dan regionalisme, ASEAN telah membuktikan diri sebagai motor perdamaian dan stabilitas kawasan," kata Retno.
Lebih lanjut Menlu RI menyampaikan bahwa keberhasilan ASEAN tersebut terjadi karena beberapa kekuatan ASEAN seperti dapat membangun institusi yang menekankan pada perdamaian dan stabilitas.
Retno menilai negara-negara di kawasan ASEAN telah berhasil mengindari cara gaduh dalam berinteraksi, yakni megaphone diplomacy, dan mengutamakan diplomasi dialog. "ASEAN telah menjadi aktor kawasan dan global yang dihormati melalui ASEAN-led mechanism untuk membangun dialog dengan negara di kawasan dan di luar kawasan," kata dia.
Foto: Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi dalam forum Para Menlu ASEAN di Manila. (Dok Kemlu RI) |
Ke depan, masyarakat ASEAN juga harus bisa dikondisikan agar lepas dari kesenjangan ekonomi. Pembangunan perlu diarahkan kepada keterbukaan, memberdayakan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), mempercepat perundingan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), dan memberikan perlindungan bagi pekerja migran.
"Kunci dari keberhasilan ASEAN ke depan akan ditentukan dari kemampuannya untuk memastikan rakyat ASEAN merasakan hasil dari pembangunan yang dicapai ASEAN," kata Retno. (dnu/fay)












































Foto: Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi dalam forum Para Menlu ASEAN di Manila. (Dok Kemlu RI)