Denaya Batik, yang berasal dari Jogjakarta, membuka workshop batik di festival ini. Tahun ini merupakan tahun kedua bagi Denaya Batik mengikuti Festival Indonesia di Moskow.
Meskipun baru berdiri tahun 2014, Denaya Batik sangat sering diundang untuk mengikuti pameran dan menggelar workshop di luar negeri. Kerumunan warga Rusia memenuhi booth Denaya Batik yang didirikan di salah satu gazebo di Hermitage Garden, Moskow, pada Sabtu (5/8/2017) waktu setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga Rusia Asyik Membatik di Festival Indonesia ke-2 di Moskow (Foto: Novi Christiastuti/detikcom) |
Sulit, rata-rata itulah kesan pertama warga Rusia soal batik Indonesia. Mencelupkan canting ke dalam malam atau lilin dan 'menggambar' mengikuti pola tidak mudah dilakukan. Para warga Rusia itu terlihat sangat serius saat membubuhkan malam pada pola boneka khas Rusia, matryoshka.
"Kebanyakan dari mereka merasa membatik itu sulit," tutur Nina, warga Rusia yang bertugas mendampingi Denaya Batik di booth ini.
Motif batik yang unik dan penggunaan malam atau lilin serta canting menjadi hal baru yang sangat menarik bagi mereka. "Meraka merasa ini aneh namun tetap antusias," imbuh Nina.
Kepada detikcom, founder Denaya Batik, Sucittarini Delyana, menilai antusiasme warga Rusia untuk belajar membatik layak diacungi jempol. Sedikit berbeda dengan tahun lalu, Denaya Batik tahun ini berupaya memperkenalkan batik lebih dalam kepada warga Rusia, salah satunya dengan memberikan pengarahan dan menggelar kompetisi desain batik di Facebook.
"Untuk kali ini, mereka kita arahkan untuk buat lebih desain lebih bagus, ada desain kompetisi di Facebook. Mereka kirim gambar pola ke Facebook nanti yang terbaik kita kasih hadiah," jelas Delyana.
"Kita arahkan mereka lebih mengerti lagi proses batik. Di Facebook, ada tim kita yang akan mengajari lebih jauh lagi soal batik, karen di sini basic banget," imbuhnya.
Warga Rusia Asyik Membatik di Festival Indonesia ke-2 di Moskow Foto: Novi Christiastuti/detikcom |
Dalam workshop batik ini, para warga Rusia hanya diajari proses memcanting batik karena waktu yang terbatas. Penjelasan dan pemahaman proses selanjutnya termasuk pencelupan hingga batik selesai diproses akan diberikan tim Denaya Batik via media sosial.
"Orang-orang luar itu mengenai art, sangat apresiasi. Saat dijelaskan batik prosesnya seperti apa, mereka sadar batik itu tidak gampang," sebut Delyana.
Saking tertariknya pada batik Indonesia, salah satu pengunjung festival ini ada yang memborong pakaian batik yang dijual oleh Denaya Batik. Pengunjung itu rela datang jauh-jauh dari Belanda untuk mengunjungi Festival Indonesia di Moskow ini.
(nvc/ams)












































Warga Rusia Asyik Membatik di Festival Indonesia ke-2 di Moskow (Foto: Novi Christiastuti/detikcom)
Warga Rusia Asyik Membatik di Festival Indonesia ke-2 di Moskow Foto: Novi Christiastuti/detikcom