Temui Hamzah Haz, Sekjen PDIP Bawa Titipan Oleh-oleh dari Megawati

Temui Hamzah Haz, Sekjen PDIP Bawa Titipan Oleh-oleh dari Megawati

Cici Marlina Rahayu - detikNews
Sabtu, 05 Agu 2017 13:28 WIB
Foto: Cici Marlina Rahayu/detikcom
Jakarta - Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto bersama sayap partai bidang keagamaan PDIP, Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi), menyambangi kediaman wakil presiden ke-9 RI Hamzah Haz. Hasto mengatakan dia datang karena ditugasi oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk menjalin silaturahmi.

"Hari ini ditugasi oleh Bu Megawati untuk berkunjung ke Bapak Hamzah Haz, membangun tali silaturahim dengan Pak Hamzah Haz. Dalam kunjungan tersebut, kami menyampaikan salam dari Megawati Soekarnoputri," kata Hasto saat ditemui di Jalan Patra Kuningan XV Nomor 5, Setiabudi, Jakarta Selatan, Sabtu (5/8/2017).

Saat bertemu dengan Hamzah Haz, Hasto membawa oleh-oleh titipan dari Megawati berupa ayam goreng dan gudeg. Tak hanya itu, Mega juga menitipkan bukunya yang berjudul 'Menangis dan Tertawa Bersama Rakyat' serta 'Megawati dalam Catatan Wartawan Bukan Media Darling Biasa' kepada Hamzah Haz.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami juga menyampaikan kepada Pak Hamzah, jika beliau berkenan, bahwa seluruh pengalaman dalam kepemimpinan yang tidak mudah menghadapi krisis multidimensional saat itu dapat dituliskan sebagai pembelajaran penting bagi generasi yang akan datang," ucapnya.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto bersama Hamzah HazSekjen PDIP Hasto Kristiyanto bersama Hamzah Haz. (Foto: dok. Istimewa)

"Termasuk bagaimana dalam waktu yang singkat sebagaimana sebagai presiden dan wakil presiden TAP MPR betul-betul menjalankan tugas-tugas dan kebijakan dari Majelis Permusyawaratan Rakyat," sambung Hasto.

Hasto mengatakan silaturahmi dilakukan mengingat kepemimpinan Megawati dengan Hamzah Haz kala itu merupakan representasi dari kondisi nasional bangsa. Sehingga tali persaudaraan dapat dibangun sangat baik hingga saat ini.

"Meskipun Ibu Mega dan Pak Hamzah Haz saat itu dikawinpaksakan oleh MPR. Tapi Pak Hamzah tadi juga menyampaikan kerja sama itu sangat baik, bahkan tali persaudaraan tersebut dibangun sangat baik sampai sekarang," ujar Hasto.

Hasto mengatakan Hamzah Haz bercerita, saat hendak rapat kabinet dan hendak mengambil keputusan, keduanya sangat kompak. Hal ini terlihat ketika Hamzah Haz hendak menyampaikan sebuah pendapat kepada Megawati kala itu, rapat pun ditunda sambil mendengarkan pendapat dari Hamzah Haz.

"Dan ini dilakukan untuk menggambarkan betapa kompaknya kepemimpinan Pak Hamzah dan Ibu Megawati saat itu. Karena ketika kedua, beliau itu dilantik menjadi presiden dan wakil presiden, Ibu Mega mengatakan, 'Pak Hamzah, kita ini partai yang berbeda, dan kita tidak dipilih sepasang. Tetapi kalau di antara kita salah satu mengangkat alis saja, salah satu di antara kita batuk saja, maka rakyat ikut batuk'," katanya. (cim/nkn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads