Bayi perempuan ditemukan membeku di dalam freezer daging di sebuah tempat pencucian mobil di Tarakan Barat, Kalimantan Utara, pada Rabu (2/8). Bayi tersebut adalah anak hasil pernikahan siri Sally dengan seorang pria berinisial D.
(Baca juga: Begini Awal Terungkapnya Bayi di Freezer yang Disembunyikan Sally)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alasan yang bersangkutan menaruh (bayinya) dalam freezer karena yang bersangkutan tidak tahu tempat lainnya yang aman dan tidak bisa untuk menggali tanah. Tidak mau ketahuan orang lain," ujar Kapolres Tarakan, AKBP Dearystone Supit, Kamis (3/8) malam.
Namun, masih ada kejanggalan-kejanggalan yang didapatkan polisi saat memeriksa Sally. Kepada polisi, Sally mengaku tidak menginginkan bayinya tersebut hanya karena khawatir si anak kelak tak memiliki surat-surat lantaran berasal dari pernikahan siri.
"Saya tanyakan, kalau tidak mau bayinya, kenapa menunggu hamil besar? Karena biasa orang tidak mau bayi, di usia hamil muda dikuret. Dia menjawab tidak mau ada satu orang pun yang tahu," ucap Kasat Reskrim Polres Tarakan AKP Choirul Yusuf kepada detikcom, Jumat (4/8).
"Waktu anak pertama, dia terima-terima saja. Kenapa anak kedua, dia tidak mau terima saat hamil?" tambahnya.
Karena itu, penyidik akan kembali meminta keterangan Sally dalam BAP. Sebab, waktu pemeriksaan Sally tersita karena dia menjalani visum dan penyidik berdiskusi dengan psikiater.
(Baca juga: Polisi Nilai Keterangan Ibu yang Bekukan Bayi di Freezer Janggal)
Polisi pun berencana menjadwalkan pemeriksaan kondisi kejiwaan Sally. Meskipun sebelumnya sudah menghadirkan psikiater dan tidak terindikasi adanya gangguan jiwa pada Sally. "Tadi katanya sepertinya normal. Hanya childish begitu," tutur Choirul.
Soal status perkawinan, ternyata Sally merupakan istri keempat D. Polisi sudah mempertemukan D dan Sally pasca-penetapan tersangka dan penahanan. D menyayangkan perbuatan istri sirinya tersebut.
(Baca juga: Kasus Bayi di Freezer, Polisi: Sally Adalah Istri Keempat)
"Katanya, 'Kamu kenapa nggak kasih tahu? Kalau ada masalah kan bisa dicari jalan keluarnya'," kata Choirul menirukan suara D. (dkp/aik)