"Kami tidak bisa verifikasi apa pun karena memang tak pernah ada laporan tentang itu," kata Tri saat berbincang dengan detikcom, Jumat (4/8/2017).
Sebelumnya informasi dugaan adanya TKI yang terlibat ISIS dilaporkan oleh sebuah LSM bernama Institute for Policy Analysis of Conflict (IPAC) yang dikutip ABC. Mereka menyebutkan tentang adanya TKI wanita yang berpacaran dengan seorang militan ISIS. TKI tersebut juga sempat mengumpulkan dana untuk ISIS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski belum ada laporan resmi ke KJRI Hong Kong, Tri menganggap isu radikalisme memang harus disikapi dengan benar. Pihaknya telah menggandeng para tokoh agama hingga agensi TKI untuk mencegah adanya radikalisme di kalangan buruh migran.
"Kita juga memakai media sosial, Facebook, untuk berkomunikasi dengan para TKI. Dari situ kami juga melakukan pemantauan," ujar Tri.
Sejauh ini belum ada laporan baik dari komunitas buruh migran, agensi, ataupun otoritas Hong Kong yang melaporkan dugaan radikalisme terhadap TKI. Tri terus menjalin komunikasi dengan kepolisian setempat terkait pencegahan adanya radikalisasi. (bag/dkp)











































