"Kita harapkan semoga solid dukungan itu dan kesinambungan dukungan yang telah dinyatakan dan akan diberikan. Secara substansial didasari oleh pertimbangan partai-partai politik itu," kata Wasekjen PDIP Ahmad Basarah di sela-sela Rapimnas Hanura di Hotel Stone, Legian, Badung, Bali, Jumat (4/8/2017).
Basarah juga mengapresiasi dukungan besar yang diberikan kepada Jokowi. Ia mengatakan hal tersebut terjadi karena komunikasi yang baik antara Jokowi dengan partai yang berkoalisi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Basarah berharap dengan dukungan tersebut dapat membantu mewujudkan cita-cita untuk memakmurkan Indonesia. Dia ingin agar partai dapat membantu kemenangan Jokowi di 2019.
"Dan itu tak bisa dinikmati rakyat hanya di satu periode, bahkan mungkin realisasi program mungkin tak akan selesai dalam sepuluh tahun apalagi lima tahun. Maka semangat dukungan politik ini dalam rangka wujudkan keadilan sosial itu," paparnya.
Basarah mengatakan saat ini PDIP fokus mendukung total pemerintahan Jokowi. Ia berharap agar Jokowi dapat terpilih kembali di 2019.
"Oleh karena itu, prioritas PDIP sekarang memberi dukungan politik pada kebijakan pemerintah hingga 2019. Agar penilaian dan apresiasi rakyat tinggi. Rakyat merasakan dampaknya, sekaligus rakyat puas. Rasa puas itu pasti berimplikasi pada kesukaan Jokowi dan elektabilitas, termasuk PDIP," ujarnya.
Ketua Fraksi PDIP di MPR ini mengatakan partainya belum secara resmi akan mencalonkan kembali Jokowi. Menurutnya, ada mekanisme partai Ketua Umum Megawati Soekarnoputri untuk menentukan hal itu.
"Keputusan mengenai dukungan ke Jokowi ini hanya menyangkut urusan tata cara organisasi. Dalam hal pengambilan keputusan di mana pengambilan keputusan capres dan cawapres yang di beberapa kongres terdahulu ditetapkan, dua kongres terakhir, PDIP tidak mengambil pola penetapan capres dan cawapres di kongres tetapi keputusan diserahkan ke ketum menjadi hak prerogatif beliau sesuai AD/ART partai," sebutnya.
PDIP, menurut Basarah, belum menentukan pasangan bagi Jokowi. Ia menegaskan pengukuhan cawapres akan sepaket dengan capres.
"Jangan lupa, kalau bicara soal capres, juga harus bicara cawapres. Sehingga dalam hal memutuskan capres, PDIP akan memaketkan keputusan dengan cawapres. Dan untuk itu, dinamika politik masih tinggi. Sehingga bagi PDIP kami menunggu dulu proses pemerintahan melaksanakan tugas dan janji politiknya sambil kita terus melakukan pengamatan dinamika yang ada," pungkasnya.
(fdu/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini