Soal Kisruh Korut-Korsel, Menhan: RI Tidak Memihak Siapa-siapa

Soal Kisruh Korut-Korsel, Menhan: RI Tidak Memihak Siapa-siapa

Akhmad Mustaqim - detikNews
Jumat, 04 Agu 2017 14:34 WIB
Menhan Ryamizard Ryacudu (Aditya Mardiastuti/detikcom)
Depok - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan Indonesia tidak terpengaruh oleh panasnya hubungan Korea Utara dengan Korea Selatan. Menurutnya, hal itu karena Indonesia tidak membela siapa pun, baik Korut maupun Korsel.

"Kemarin saya ke Korsel, Korut, sama Ibu Megawati, kan dekat. Sama Pak Karno juga begitu," kata Ryamizard setelah memberi kuliah umum di Universitas Indonesia, Depok, Jumat (4/8/2017).

Dengan kedekatan itu, Ryamizard berharap Megawati Soekarnoputri bisa menjembatani Korea Selatan dengan Korea Utara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Diharapkan Ibu Megawati bisa menjembatani Korea Selatan dengan Utara. Itulah gunanya kita nggak mihak siapa-siapa" tuturnya.

Sebagaimana diketahui, situasi Korut sedang memanas dengan beberapa negara. Hal itu dipicu oleh peluncuran rudal balistik antarbenua (ICBM) yang dilakukan Korut beberapa waktu lalu.

Cegah ISIS Masuk ke Indonesia

Selain soal kisruh Korut dengan Korsel, Ryamizard bicara soal ISIS. Dia mengatakan pengawasan laut diperketat dan kapal patroli ditambah untuk mencegah masuknya ISIS ke Indonesia.

"Kita sudah blok, patroli laut sekarang, kapal ditambah lagi," kata Ryamizard.

Saat kuliah umum, dia menyampaikan Indonesia dan beberapa negara di Asia tenggara bertukar informasi untuk memperketat pengawasan. Terutama informasi intelijen soal sejauh mana ISIS berkembang di Asia tenggara.

"Jadi kita tahu situasi. Kita sudah blok dengan ancaman trilateral itu. Setiap hari saya tanyakan kepada para menteri pertahanan," ucapnya.

Ryamizard menjelaskan, dengan begitu, dirinya bisa mengetahui sejauh mana ISIS berkembang di kawasan Asia tenggara. Dia memastikan ISIS tak bisa berkembang luas di Indonesia.

"Saya tanya kondisi di Marawi, jadi kita bisa awasi teroris itu dan saling tukar berita intelijen. Saya tahu betul berapa orang Indonesia di sana," tuturnya. (idh/idh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads