Diminta Mundur Aktivis, Jaksa Agung: Jangan Seperti Nonton Bola

Diminta Mundur Aktivis, Jaksa Agung: Jangan Seperti Nonton Bola

Yulida Medistiara - detikNews
Jumat, 04 Agu 2017 14:26 WIB
Jaksa Agung Prasetyo (Foto: Ari Saputra-detikcom)
Jakarta - Sejumlah aktivis anti korupsi menilai Jaksa Agung HM Prasetyo tidak memiliki kinerja yang baik karena dianggap tidak melakukan pengawasan dengan baik. Menanggapi hal itu, Prasetyo membantah tidak melakukan penertiban terhadap oknum jaksa nakal.

Prasetyo mengibaratkan para aktivis itu seperti penonton bola . Menurutnya, dia tidak tinggal diam begitu mendapat laporan jaksa yang nakal.

"Kalau dia menjadi Jaksa Agung, apakah dia akan lebih baik dari itu. Saya katakan tadi, jaksa itu kan 10.000 orang lebih. Jangan seperti orang nonton bola saja. Kita bukan tidak melakukan penertiban. Apa mungkin saya biarkan mereka menyalahgunakan kewenangan," kata Prasetyo, di kantornya, Jl Sultan Hasanuddin, Jakarta Selatan, Jumat (4/7/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan penyelewengan itu adalah tindakan oknum. Karena walaupun telah diperingatkan kepada tiap individu, jika ada jaksa nakal akan tetap menjadi nakal.

Ia mengkritik balik para aktivis antikorupsi itu, Prasetyo mengibaratkan kritik tersebut seperti yang dilakukan penonton sepak bola kepada pemain bola. Ia menilai jika aktivis anti korupsi itu berada di posisinya, apakah akan sama seperti yang dilakukan Prasetyo dalam memimpin Jaksa Agung.

"Manusia itu kan kembali ke pribadi masing-masing. Bahwa terbukti bersalah ya kita tindak. Banyak jaksa kok yang saya pecat. Jadi jangan seperti jadi penonton sepak bola. Kalau mereka bermain sendiri apakah bisa? Belum tentu," ujar Prasetyo.

Meski begitu Prasetyo mengaku selalu melakukan evaluasi di internalnya. Ia mengaku telah memperingatkan jajarannya di internal.

"Kita selalu evaluasi. Kan jaksa itu 10.000 orang lebih, dan di seluruh wilayah tanah air. Kita gak mungkin pelototin satu-satu. Setiap saat setiap menit. Kembali ke oknum masing-masing. Saya pesankan mereka betul-betul, bertugas dengan baik dan bebas dari perbuatan tercela apapun. Namanya manusia kan, dalam satu keluarga ada yang nakal, apalagi 10.000 orang lebih," imbuhnya. (yld/rvk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads