Sehatnya Kampung Iklim di Kebayoran Lama, Mau Obat Tinggal Petik

Sehatnya Kampung Iklim di Kebayoran Lama, Mau Obat Tinggal Petik

Dwi Andayani - detikNews
Jumat, 04 Agu 2017 13:17 WIB
Salah satu sudut kampung iklim di RW 07 Kebayoran Lama Selatan. (Dwi Andayani/detikcom)
Jakarta - Ada tiga kelurahan di Jakarta yang mendapatkan penghargaan Program Kampung Iklim (Proklim) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Salah satu peraih penghargaan itu adalah RW 07 Kelurahan Kebayoran Lama Selatan, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Suasana asri langsung terasa saat memasuki wilayah tersebut. Sepanjang jalan, di setiap rumah terdapat pohon dan tanaman hias.
Tanaman disirami secara rutin agar tumbuh subur.Tanaman disirami secara rutin agar tumbuh subur. (Dwi Andayani/detikcom)

Wakil Ketua RW 07 Ngadio kemudian bercerita, di wilayahnya ada kebun bibir dan lorong tanaman obat keluarga. Lorong ini ditanami tumbuhan obat-obatan.

"Kami punya kebun toga (tanaman obat keluarga), ada juga lorong lorga (lorong tanaman obat keluarga). Lorong lorga itu isinya tanaman warga semua," ujar Ngadio saat ditemui detikcom, Jumat (4/8/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ngadio kemudian mengajak berkeliling lorong yang segar itu. Bermacam tanaman obat tumbuh dengan subur di sana.
Lorong tanaman obat di mana kalau warga butuh, tinggal petik. Sehat ya!Lorong tanaman obat. Warga tinggal petik saat membutuhkannya. Sehat, ya! (Dwi Andayani/detikcom)

Ngadio lalu bercerita, setiap warga RW 07 diminta menanam minimal satu tanaman obat. Ide sederhana itu lalu membuahkan hasil yang bisa dinikmati seluruh warga setempat.

"Itu kami punya beberapa ratus jenis tanaman obat, dan tahu manfaatnya. Jadi pohonnya ini (misalnya), namanya ini, itu dijelaskan. Kami masing-masing warga diminta menanam masing-masing minimal satu toga. Ada binahong, jahe merah," kata Ngadio.
Fasilitas kebersihan yang lengkap pun tersedia. Fasilitas kebersihan yang lengkap pun tersedia. (Dwi Andayani/detikcom)

Selain tanaman obat, terdapat berbagai program untuk ketahanan pangan di RW 07. Hal ini dimaksud untuk meringankan beban warga karena harga cabai yang pernah melambung tinggi.

"Kami kemarin ada program penanaman 'cabenisasi', masing-masing rumah minimal satu pot cabai. Diwajibkan karena kemarin harga cabai kan mahal banget. Jadi masing-masing warga diwajibkan, kan itu masuk dalam program ketahanan pangan," kata Ngadio.
Spanduknya pun didesain cantik.Kekompakan warga menumbuhkan tanaman obat terlihat dari foto ibu-ibu di spanduk ini. (Dwi Andayani/detikcom)
(bag/bag)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads