Suasana asri langsung terasa saat memasuki wilayah tersebut. Sepanjang jalan, di setiap rumah terdapat pohon dan tanaman hias.
![]() |
Wakil Ketua RW 07 Ngadio kemudian bercerita, di wilayahnya ada kebun bibir dan lorong tanaman obat keluarga. Lorong ini ditanami tumbuhan obat-obatan.
"Kami punya kebun toga (tanaman obat keluarga), ada juga lorong lorga (lorong tanaman obat keluarga). Lorong lorga itu isinya tanaman warga semua," ujar Ngadio saat ditemui detikcom, Jumat (4/8/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Ngadio lalu bercerita, setiap warga RW 07 diminta menanam minimal satu tanaman obat. Ide sederhana itu lalu membuahkan hasil yang bisa dinikmati seluruh warga setempat.
"Itu kami punya beberapa ratus jenis tanaman obat, dan tahu manfaatnya. Jadi pohonnya ini (misalnya), namanya ini, itu dijelaskan. Kami masing-masing warga diminta menanam masing-masing minimal satu toga. Ada binahong, jahe merah," kata Ngadio.
![]() |
Selain tanaman obat, terdapat berbagai program untuk ketahanan pangan di RW 07. Hal ini dimaksud untuk meringankan beban warga karena harga cabai yang pernah melambung tinggi.
"Kami kemarin ada program penanaman 'cabenisasi', masing-masing rumah minimal satu pot cabai. Diwajibkan karena kemarin harga cabai kan mahal banget. Jadi masing-masing warga diwajibkan, kan itu masuk dalam program ketahanan pangan," kata Ngadio.
![]() |