Kelabui Saksi, Komplotan Mafia 1 Ton Sabu Mengaku Usaha Tambak

Kelabui Saksi, Komplotan Mafia 1 Ton Sabu Mengaku Usaha Tambak

Parastiti Kharisma Putri - detikNews
Kamis, 03 Agu 2017 21:19 WIB
Proses rekonstruksi (Parastiti Kharisma Putri/detikcom)
Jakarta - Rekonstruksi kasus penyelundupan 1 ton sabu jaringan Taiwan mengungkap beberapa hal baru. Salah satunya siasat komplotan mafia sabu itu yang mengaku akan membuka usaha tambak.


"Dua orang WNI yang selama ini mereka ajak, mereka peralat, itu dibohongi. Yang awalnya mereka bilang usaha tambak, ternyata jadi kurir narkoba. Jadi tidak bisa ditetapkan sebagai tersangka karena niat mereka (jadi kurir narkoba) itu nggak ada," ucap Kasubdit 3 Narkoba Polda Metro Jaya AKBP Bambang Yudhantara di Hotel Mustika, Tamansari, Jakarta Barat, Kamis (3/8/2017).

Kelabuhi Saksi, Komplotan Mafia 1 Ton Sabu Mengaku Usaha TambakProses rekonstruksi (Parastiti Kharisma Putri/detikcom)

Fakta lainnya terkait dengan rumah kontrakan para pelaku di Cengkareng. Bambang menyebut mereka telah menyewa rumah itu sejak November 2016.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Rumah tersebut ternyata sudah disewa sejak 17 November 2016. Di sana (rumah kontrakan) itu diketahui mereka saling tahu dan membicarakan pekerjaan sebagai kurir narkoba ini. Mereka mencoba mundur, tapi mereka saling meyakinkan karena bayarannya menjanjikan," tutur Bambang.


Dalam waktu dekat, menurut Bambang, rekonstruksi akan dilakukan pula di tempat kejadian perkara (TKP) lainnya, yaitu di Anyer. "Rencana kita akan ke Anyer untuk rekonstruksi di Anyer. Rencananya minggu depan," ujar Bambang.

Rekonstruksi ini diikuti 3 tersangka, yaitu Hsu Yung Li, Liao Guan Yu, dan Chen Wei Cyuan. Sedangkan Lin Ming Hui (tersangka tewas) diperankan polisi. Selain di kontrakan di Cengkareng, polisi menggelar rekonstruksi di Fave Hotel, Kembangan, Jakarta Barat, tempat para tersangka tinggal selama satu bulan sebelum mereka ke Anyer. (dhn/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads