Pukul 10.30 waktu Arab Saudi, Kamis (3/8/2017), suhu di Jabal Uhud sekitar 43 Celsius. Panas menyengat. Jemaah dari berbagai negara datang dan pergi berombongan. Ada yang langsung naik ke gunung batu tersebut, ada yang mampir ke lapak-lapak pedagang di dekat tempat parkir.
![]() |
Hanya sedikit jemaah Indonesia yang terlihat. Bukan karena tak ada yang ke sana, melainkan karena mereka datang pagi-pagi agar tak kepanasan. Hanya terlihat 1-2 jemaah berbatik dan bertas dengan bendera Merah-Putih.
"Saya dari Banjar, Kalimantan. Saya tinggal dulu ya, sudah ditunggu yang lain soalnya," kata pria yang ditaksir berusia 50 tahun dan istrinya sambil berjalan cepat ke arah tempat parkir.
![]() |
Jabal Uhud terletak kurang-lebih 4 kilometer di utara Kota Madinah. Di situ dulu, Nabi Muhammad dan sahabat terlibat perang dahsyat. Sebanyak 70 syuhada gugur. Beberapa di antaranya, seperti Hamzah bin Abdul Muthalib, yang juga paman Nabi Muhammad, dimakamkan di tanah lapang dekat gunung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu titik keramaian di Jabal Uhud adalah Jabal Rumat atau juga dikenal dengan sebutan Jabal Ainain. Gunung ini tempat pemanah pejuang muslim saat berhadapan dengan kaum Quraisy. Tingginya tak lebih dari 20 meter.
Mungkin karena tingginya tak seberapa inilah yang membuat orang suka mendakinya. Beda dengan dengan jabal yang berada di seberang Jabal Rumat. Tingginya dua kali lipat dibanding Jabal Rumat.
![]() |
Batu-batu di Jabal Rumat 'ternoda' oleh coretan. Beberapa di antara berhuruf Arab, tapi sebagian berhuruf Latin. Bahkan gaya tulisannya mirip aksi vandalisme yang biasa kita temukan di lokasi wisata di Indonesia. Kalau tidak percaya, lihat foto-foto coretan itu.
Di salah satu batu tertulis nama Wahyuni, Ahmad Azis, Diana. Di batu lainnya tertulis nama Sunarto, Netty, Cahyo, Jefry, Indah, dan lain-lain. Hm, nama Anda tidak ada di situ, kan? (try/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini