Mahasiswa Unsri memperjuangkan uang kuliah tunggal (UKT) dan pencabutan laporan terhadap Ketua BEM Unsri Rahmad Farizal. Dua mahasiswa diamankan karena memaksa masuk gedung rektorat dan memecahkan pintu kaca.
Dari pantauan detikcom, Kamis (3/8/2017) di kampus Unsri, Ogan Ilir, aksi mahasiswa yang dimulai sejak pagi itu sempat beberapa kali memanas. Mahasiswa menuntut penurunan UKT, yang dianggap mencekik orang tua mahasiswa karena biaya UKT yang terlalu tinggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Aksi mahasiswa memanas dan sempat rusuh setelah melaksanakan salat zuhur. Mahasiswa meminta perwakilan Unsri menemui mereka, namun tidak ditemui. Akibatnya, mahasiswa mencoba menerobos masuk dengan memecahkan kaca sebelah kiri gedung rektorat Unsri dan dua mahasiswa diamankan.
![]() |
Wakil Rektor III Unsri Muhammad Zulkarnain menyebut beberapa perwakilan mahasiswa telah dipanggil untuk duduk bersama dalam membahas persoalan ini. Namun dia tidak bisa memberikan keputusan tersebut karena harus dibicarakan dalam rapat senat.
"Barusan perwakilan mahasiswa sudah kita panggil untuk mendiskusikan persoalan ini. Tapi saya tidak bisa ambil keputusan, karena keputusan itu ada di Senat Universitas," ujar Zulkarnain.
Soal pencabutan laporan terhadap Rahmad Farizal pun demikian. Laporan yang sudah masuk ke Polres Ogan Ilir harus dibicarakan dalam rapat pimpinan Unsri.
"Iya, ada empat poin tuntutan yang mereka (mahasiswa) sampaikan dan sudah kita catat. Salah satunya mengenai laporan itu (Rahmad Farizal), tapi ini juga tidak bisa saya putuskan dan harus menunggu Bapak Rektor," tutupnya.
![]() |