Warga Korban Gusuran di Cilegon Hadang Petugas Pemkot yang Datang

Warga Korban Gusuran di Cilegon Hadang Petugas Pemkot yang Datang

Muhammad Iqbal - detikNews
Kamis, 03 Agu 2017 15:43 WIB
Warga halangi kedatangan petugas Pemkot Cilegon dan PT KAI ketika hendak survei lokasi yang akan dijadikan ruang terbuka hijau (Foto: Muhammad Iqbal/detikcom)
Cilegon - Keributan terjadi saat tim dari PT KAI dan Pemkot Cilegon hendak mensurvei tanah bekas gusuran yang rencananya akan dijadikan ruang terbuka hijau (RHT). Salah sorang warga memberhentikan salah satu mobil tim survei dan hendak membakar mobil tersebut.

Pantauan detikcom di Lingkungan Cikuasa Pantai, Kelurahan Gerem, Kecamatan Pulomerak, tim gabungan itu menggunakan beberapa mobil pelat merah milik Pemkot Cilegon. Setibanya di lokasi bekas gusuran, warga berbondong-bondong mencegat mobil itu.

Warga Korban Gusuran di Cilegon Hadang Petugas Pemprov yang DatangWarga halangi kedatangan petugas Pemkot Cilegon dan PT KAI ketika hendak survei lokasi yang akan dijadikan ruang terbuka hijau (Foto: Muhammad Iqbal/detikcom)

Salah satu mobil yang hendak dibakar itu diketahui milik Sekretaris Satpol PP Kota Cilegon, Imam Adi Pribadi bernomor polisi A 683 U. Warga berteriak agar rombongan mobil tersebut putar balik dan tidak mensurvei lokasi gusuran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mundur! Mundur! Saya bilang mundur!" usir salah seorang warga korban gusuran yang tampak emosi ketika mobil tersebut mendekati permukiman mereka, Kamis (3/8/2017).

Salah seorang warga yang menggunakan caping dan terlihat paruh baya itu membawa tabung gas portable dan menyiramkan bensin yang dibawanya menggunakan botol air mineral. Anggota polisi Polres Cilegon yang ada di lokasi merebut bensin dalam botol tersebut dan membuangnya.

Seorang warga siramkan bensin dari botol air minum mineral, polisi lalu merebut dan membuangnyaSeorang warga siramkan bensin dari botol air minum mineral, polisi lalu merebut dan membuangnya (Foto: Muhammad Iqbal/detikcom)

Polisi dibantu Satpol PP kemudian mencoba menenangkan massa. Amarah warga mulai reda setelah rombongan mobil itu balik arah ke Kota Cilegon.

"Lihat anak-anak bangsa ini, kami ini orang-orang susah. Sengsara satu tahun," teriak seorang warga lainnya saat polisi berusaha melerai keributan. (jbr/bpn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads