Yudi mengatakan pertemuan tersebut merupakan pertemuan biasa antara UKP-PIP dan Presiden Jokowi. Sebab, dalam perpres pelantikannya, UKP-PIP harus bertemu dengan Presiden sedikitnya sekali dalam waktu tiga bulan.
"Dan ini semenjak dilantik 7 Juni (2017) untuk pertama kali Dewan Pengarah disertai eksekutif melaporkan perkembangan mutakhir tentang UKP Pancasila ini. Di situ juga memang terjadi proses-proses, selain melaporkan usulan-usulan perbaikan kinerja lembaga ini ke depan dan juga melaporkan apa yang akan segera UKP lakukan dalam tempo dekat ini," kata Yudi saat ditemui di Istana, Jakarta Pusat, Kamis (3/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada intinya adalah Pak Presiden senang dengan sejumlah program yang akan segera diluncurkan bulan Agustus ini dengan tema yang berkaitan dengan Pancasila sebagai 'Inspirasi Maju'. Itu tema yang akan kita gulirkan dalam waktu cepat," katanya.
Dalam waktu dekat ini, kata Yudi, yakni pada 11-12 Agustus 2017, pihaknya bekerja sama dengan Kemenristekdikti akan mengumpulkan mahasiswa dari seluruh Indonesia untuk mengikuti program penguatan ideologi Pancasila.
"Sebenarnya kita mendukung Kemenristekdikti untuk mengumpulkan para mahasiswa di seluruh Indonesia untuk mengalami satu proses penguatan pendidikan Pancasila di kampus, terutama untuk mahasiswa baru yang akan dilakukan di Istana Bogor pada 11-12 Agustus," katanya.
"Tentu di sini semacam piloting atau model percontohan bagaimana Kemenristekdikti bekerja sama dengan UKP menyusun rancangan pembelajaran Pancasila dengan memadukan berbagai unsur kreatif, ada film, permainan, diskusi, keteladanan, sehingga belajar Pancasila itu menjadi sesuatu yang menyenangkan dan akan menampilkan sejumlah tokoh yang menjadi inspirasi mahasiswa untuk mencapai kemajuan," tambahnya.
Selain itu, lanjut Yudi, pada 21-22 Agustus nanti, UKP Pancasila akan menyelenggarakan Festival Prestasi Indonesia, yakni merayakan 72 ikon keteladanan dan prestasi di berbagai bidang.
"Dengan semangat adalah bagaimana Pancasila menjadi inspirasi maju. Jadi kita akan mengundang 72 ikon yang ada di Indonesia, mulai musik, olahraga, sains, sosial entrepreuner, yang kemudian nanti akan membentuk semacam booth tersendiri," katanya. (rjo/idh)