"Iya, dua anugerah Adipura untuk Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat," kata Kepala Bidang Tata Lingkungan dan Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta EP Fitratunnisa saat berbincang via telepon, Rabu (2/8/2017).
Fitri, panggilan karib Fitratunnisa, menyampaikan penghargaan Adipura itu diperoleh pemerintah daerah yang sudah melakukan upaya penyelamatan lingkungan hidup. Kota Jakarta Pusat sudah dua kali berturut-turut mendapat penghargaan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain dua penghargaan Adipura, beberapa kota administrasi Jakarta mendapat plakat dan sertifikat Adipura. Kota administrasi Jakarta Barat dan Jakarta Timur mendapat sertifikat Adipura.
Sementara itu, kota administrasi mendapat plakat Adipura untuk terminal yang baik. Fitri mengatakan penilaian terminal Pulogebang itu dilihat dari kebersihan, taman, hingga pengolahan limbah.
"Plakat pemberian ke kepala daerah sektor kebersihan masuk, ada hijaunya, pengolahan limbah, infrastrukturnya, toiletnya juga dilihat layak nggak, terjamin nggak sanitasinya. Itu dinilai semua. Termasuk tersedia sampah nggak," ucapnya.
Tak hanya itu, warga Kepulauan Seribu juga mendapat penghargaan Kalpataru. Penghargaan itu diperoleh Mahariah, yang menjaga kelestarian terumbu karang selama bertahun-tahun.
"Kalpataru (diterima) Mahariah (karena) secara mandiri pengelolaan lingkungan, punya bank sampah, rehabilitasi terumbu karang, membersihkan terumbu karang dari sampah. Dilakukan selama sekian tahun," tutur Fitri.
Kemudian Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat juga menerima penghargaan Nirwasita Tantra. Nirwasita Tantra merupakan penghargaan untuk kepala daerah atas kepemimpinannya dalam upaya meningkatkan kualitas lingkungan hidup daerah serta respons dan inovasi yang telah dan sedang dilakukan.
Ada juga 3 RW yang menjadi program kampung iklim terbaik, yaitu di RW 07 Kelurahan Kebayoran Lama, RW 03 Kelurahan Rawajati, dan RW 06 Kebon Kosong. Selain itu, ada penghargaan Adiwiyata Mandiri, yang diterima SDN Wijaya Kusuma 02 Jakarta Barat, SDN 11 Kebon Jeruk, SMKN 27 Jakarta Pusat, dan SMPN 140 Jakarta Utara.
Fitri menyebut penghargaan ini sebagai bentuk apresiasi pemerintah untuk Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan, yang terus bersinergi melakukan pembangunan. Dia mengatakan penghargaan tersebut menjadi motivasi untuk pemerintah daerah sekaligus masyarakat.
"Ini apresiasi buat pemerintah buat Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan atas sinergi melakukan pembangunan berbasis berkelanjutan. Ini motivasi buat pemerintah, apalagi buat masyarakat, bahwa aktivitas mereka diapresiasi," ucap Fitri.
Fitri menambahkan, tanpa penghargaan, sebenarnya pihaknya terus meningkatkan kebersihan lingkungan. Penghargaan yang diterima pun dianggap sebagai pemantik semangat untuk bekerja lebih baik.
"Kalau boleh mengutip para pejabat di DKI, 'kita nggak perlu penghargaan kok, yang penting jalan terus'. Kalau aksi ini punya poin dan masuk diberikan penghargaan alhamdulillah," ujarnya bersyukur. (ams/idh)