Ada Calhaj Keluhkan 'Sarapan kok Roti', Panitia Menjawab

Laporan dari Madinah

Ada Calhaj Keluhkan 'Sarapan kok Roti', Panitia Menjawab

Triono Wahyu Sudibyo - detikNews
Rabu, 02 Agu 2017 14:32 WIB
Foto: Makanan untuk calon jemaah haji. Fotografer: Triono/detikcom
Madinah - Selama di Madinah, jemaah haji mendapatkan 2 kali makan: siang dan malam. Sementara untuk sarapan, mereka mendapatkan roti. Ada yang mengeluh dan mau nasi.


Beberapa jemaah yang ditemui usai beribadah di Masjid Nabawi menganggap roti croissant dan cupcake bukan menu sarapan yang pas. Bahkan mereka menyebut itu bukan sarapan. Apa jawaban Panitia Penyelenggara Ibadah Hai (PPIH)?

"Tidak mungkin melayani jemaah dengan tiga kali makan nasi. Pertama, aspek kesiapan perusahaan katering, baik waktu produksi maupun distribusi. Lokasi dapur cukup jauh," kata Kabid Katering Daerah Kerja (Daker) Madinah, Ahmad Abdullah, Rabu (2/8/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kedua, petugas terbatas. Pemberian roti sebagai sarapan adalah alternatif paling bagus. Harapannya, jemaah tetap mendapat asupan di pagi hari.

Meski sulit dilakukan, sarapan berupa nasi kemungkinan akan dikaji. Misalnya, mengontrak perusahaan katering khusus sarapan nasi. "Implementasi bukan sekarang, tapi pada musim haji mendatang," jelas Ahmad.

Proses distribusi dan pembagian makanan ke jemaah haji Indonesia di hotel.Proses distribusi dan pembagian makanan ke jemaah haji Indonesia di hotel. Foto: Fotografer: Triono/detikcom


Lebih lanjut, Ahmad yang juga Kasubdit Katering Kemenag RI ini menjelaskan jemaah mendapatkan pengembalian uang sebagai living cost. Itu bisa jadi bekal selama di Madinah dan Makkah.

Hingga hari ke-6 keberangkatan jemaah dari Tanah Air ke Tanah Suci, lebih dari 30 ribu jemaah haji Indonesia tiba di Madinah. Mereka menempati hotel-hotel di sekitar Masjid Nabawi. Sejauh ini, tidak ada kendala berarti dalam proses distribusi katering.

(try/aan)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads