.webp)
"Kami menyayangkan penumpang tersebut. Saya meminta seluruh penumpang bisa berperilaku yang sesuai dengan norma yang ada, bertenggang rasa. Seperti naik kaki ke tempat duduk juga tidak etis. Karena masih dapat dipakai penumpang," kata Vice President Communication PT KCJ Eva Chairunisa kepada detikcom, Selasa (2/8/2017).
Dia mengatakan hal tersebut terkait dengan etika penumpang dalam menggunakan fasilitas publik. Meskipun kondisi di dalam gerbong KRL tengah kosong penumpang, diharapkan tak ada penumpang yang menaikkan kakinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Meskipun kondisi KRL kosong, penumpang juga tidak boleh tiduran terlentang memanjang. Karena itu terkait etika, ya. Jadi bagaimana etika menggunakan fasilitas publik juga harus diketahui penumpang semestinya,"ujarnya.
Eva mengatakan, ketentuan penumpang sebetulnya sudah mengatur hal tersebut. Imbauan terkait larangan-larangan pun sudah ditempelkan di beberapa titik seperti di pintu dan juga kaca KRL.
Dia mengatakan, penumpang lainnya juga dapat memberikan peringatan jika menemukan kondisi seperti ini.
"Sebetulnya sudah ada larangan seperti duduk di bawah, membawa sajam, senpi, barang yang tidak sesuai tidak ditentukan, dan makan minum di dalam KRL. Imbauan itu sudah ditempel di pintu dan beberapa kaca KRL," ucapnya.
"Tapi imbauan itu, kalau tidak ditempelkan pun kita bicara etika penumpang kendaraan umum. Penguna saat ada di tempat umum diharapkan bertenggang rasa sesuai kondisi. Jadi kita juga mengharapkan secara lisan, kita ajak penumpang untuk saling mengingatkan. Karena ini merupakan fasilitas publik," sambung Eva.
Terkait gambar ibu-ibu duduk selonjoran yang menjadi viral ini, Eva mengatakan peristiwa ini terjadi pada akhir Juli lalu. (jbr/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
