Sujinah Penjual Tiwul dan Doanya yang Sederhana di Tanah Suci

Laporan dari Madinah

Sujinah Penjual Tiwul dan Doanya yang Sederhana di Tanah Suci

Triono Wahyu Sudibyo - detikNews
Rabu, 02 Agu 2017 00:05 WIB
Sujinah Tiwul di Tanah Suci. (Triono Wahyu S/detikcom)
Madinah - Sujinah (60), penjual jajanan tradisional asal Desa Tanjungtani, Kecamatan Prambon, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, bersyukur bisa berhaji tahun ini. Matanya berbinar saat menceritakan bagaimana ia bisa berhaji dan doanya yang sederhana.

Di desa, Sujinah biasa dipanggil Sujinah Tiwul. Tiwul (jajanan tradisional) dilekatkan ke nama karena Sujinah memang berjualan tiwul. Namun, menurut Sujinah, ia tak hanya berjualan tiwul, tapi juga jajanan tradisional lain, seperti gethuk, cenil, dan tapai singkong.

"Dijual ke beberapa pasar," kata Sujinah dalam bahasa Jawa halus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sujinah berbicara sambil duduk di kursi lobi di Hotel Mawaddah An Nour, tempatnya menginap selama di Madinah, Selasa (1/8/2017) sekitar pukul 14.00 waktu Arab Saudi (WAS).

Sujinah didampingi 2 temannya menunggu lift kosong. Antrean siang itu cukup padat. Selain jemaah Indonesia, ada jemaah Thailand, Malaysia, dan negara lain di hotel yang berjarak kurang-lebih 250 meter dari Masjid Nabawi itu.

Bagaimana Sujinah berangkat haji? Dia mengaku menyisihkan uang hasil jualan jajanan untuk biaya haji. Ia mendaftar pada 2010. Dan akhirnya tahun ini, dia 'dipanggil' ke Tanah Suci.

Sujinah tergabung dalam kelompok terbang SUB 05 Embarkasi Surabaya. Pesawatnya berangkat pada Sabtu (29/7) malam, dan mendarat di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz Madinah pada Minggu (30/7) dini hari.

"Sejak tiba (di Madinah), saya tiap hari ke Masjid Nawabi untuk arbain. Saya juga sudah ke Raudhah," ucap Sujinah.

Arbain adalah salat 5 waktu tanpa putus sebanyak 40 kali di Masjid Nabawi. Sedangkan Raudhah adalah area di sekitar mimbar dan makam Nabi Muhammad SAW di dalam kompleks Masjid Nabawi. Bagi kaum muslim, doa di 2 tempat tersebut memiliki nilai lebih.

Apa yang menjadi doa Sujinah di Raudhah dan Masjid Nabawi? "Keinginan saya sederhana. Semoga saya dan keluarga sehat, juga hidup cukup (berkecukupan). Doa nggak pakai bahasa Arab, yang penting tersampaikan," ungkapnya sambil tersenyum.

Sujinah adalah satu dari puluhan ribu jemaah Indonesia yang berjuang demi bisa berhaji. Dia menabung hasil kerja kerasnya sedikit demi sedikit. Pada saat bersamaan, dia menunda keinginan-keinginan duniawi. Ketelatenan dan kesabaran itu berbuah manis.

Hingga hari ini, lebih dari 28 ribu jemaah Indonesia telah tiba di Madinah. Mereka, tentu saja termasuk Sujinah, akan berada di kota di utara Kota Mekah ini selama 8-9 hari. Selanjutnya jemaah akan beringsut ke Mekah untuk mengikuti prosesi haji. Mimpi Sujinah Tiwul sejak dulu kini segera terealisasi. (try/elz)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads