"Awalnya tidak ada larangan. Pas berpikir kembali, tugas inti bagaimana caranya pengunjung merasa terjamin soal keamanan dan kenyamanan dan kita arah ke situ," ujar pengelola Kalijodo, Jamal, kepada wartawan di Kalijodo, Jakarta, Selasa (1/8/2017).
Petugas keamanan yang berjaga di pintu masuk bertugas menghalau pengamen. Mereka berjaga di tiga pintu masuk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jamal mengatakan, pada awal pembukaan RPTRA, banyak orang dengan penampilan mencolok menjadi pengamen. Tidak hanya satu, tapi juga berkelompok sampai lima orang.
"Mereka kan suka meminta secara paksa karena secara umum pun seperti begitu. Pintu masuk disuruh pulang saja," tutur Jamal.
Kawasan RPTRA Kalijodo (Arief Ikhsanudin/detikcom) |
Berdasarkan pantauan detikcom pada sore ini, Kalijodo tidak terlalu ramai. Terlihat beberapa remaja masih menggunakan seragam sekolah duduk-duduk. Ada pula orang yang bermain skateboard, termasuk sepeda BMX.
Salah satu pengunjung bernama Yusup merasa nyaman karena tidak ada pengamen. Dia membandingkannya dengan Taman Fatahillah di kawasan Kota Tua.
"Kalau di Kota Tua, terlalu banyak pengamen. Habis satu muncul, tiba-tiba ada lagi yang lain," kata Yusup. (aik/fdn)












































Kawasan RPTRA Kalijodo (Arief Ikhsanudin/detikcom)