Tim Sinkronisasi Tetap Prioritaskan Bangun Tanggul Pantai Jakarta

Tim Sinkronisasi Tetap Prioritaskan Bangun Tanggul Pantai Jakarta

Muhammad Fida Ul Haq - detikNews
Selasa, 01 Agu 2017 15:56 WIB
Tim Sinkronisasi Tetap Prioritaskan Bangun Tanggul Pantai Jakarta
Marco Kusumawijaya (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta - Tim sinkronisasi Anies Baswedan-Sadiaga Uno mengatakan tetap berkomitmen untuk menghentikan reklamasi. Namun tim sinkronisasi akan terus mendorong pembangunan tanggul pantai di Jakarta.

Anggota tim sinkronisasi Marco Kusumawijaya mengatakan tetap akan mendukung pemerintah pusat melakukan program Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota Negara (PTPIN) atau National Capital Integrated Coastal Development (NCICD).

"Sudah jelas kita tidak ada perubahan posisi. Bahwa kita akan menghentikan reklamasi pulau-pulau, bukan menghentikan NCICD. Makanya saya menjelaskan, NCICD dan pulau itu dua hal yang berbeda," kata Marco di kantor Bappenas, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (1/8/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Marco menegaskan pembangunan pulau reklamasi tidak berkaitan dengan penanganan rob. Dia menuturkan pembangunan reklamasi hanya untuk mendapatkan dana kontribusi sebagai sokongan membantu pembangunan tanggul tersebut.

"Pulau (reklamasi) itu tidak menjawab secara teknis perlindungan Jakarta terhadap rob dan banjir. Pulau itu, kalaupun diperlukan, lebih karena pembiayaannya," tuturnya.

Marco menyebut tim sinkronisasi belum membahas mengenai porsi pembangunan tanggul tersebut dengan pemerintah pusat. Namun dia mengatakan, selain pemerintah, akan ada keterlibatan swasta dalam pembangunan tanggul itu.

"Jadi tanggul pantai itu bahkan terbagi tiga. Satu di pemerintah pusat, satu pemerintah DKI, satu lagi para pengembang. Jadi misalnya Pantai Indah Kapuk, ya mereka sendiri yang membikin tanggulnya. Masak pemerintahan yang bikin?" katanya.

Marco menyebut program NCICD mencakup pembangunan tanggul pantai dan tanggul laut raksasa. Dia mengatakan, bila tanggul pantai dapat mencegah penurunan tanah, pembangunan tanggul laut raksasa dapat ditunda.

"Jadi jangan lupa, NCICD itu terdiri atas tanggul pantai dan tanggul laut. Tanggul laut ini belum diputuskan karena, kalau kita berhasil dengan tanggul pantai, dan kemudian diikuti dengan penghentian penurunan tanah yang diakibatkan oleh penurunan air tanah, ada kemungkinan tanggul laut raksasa itu masih bisa ditunda atau tidak perlu dilakukan," jelasnya.

Marco berharap tanggul pantai dapat segera selesai. Dia mengatakan rob di Jakarta sangat mendesak untuk diselesaikan melalui tanggul tersebut.

"Yang sudah ada kesimpulan jelas, tanggul pantai harus dilaksanakan. Karena rob itu sudah terjadi, bukan akan. Kan sudah bisa dilihat juga di pantai sudah ada sebagian yang jadi. Total 20,1 km, sebagian sudah jadi. Memang harus dilanjutkan," pungkasnya. (fdu/rvk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads