Panik Dikejar Polisi, 'Pak Ogah' Tewas Loncat ke Kali Ancol

Panik Dikejar Polisi, 'Pak Ogah' Tewas Loncat ke Kali Ancol

Akhmad Mustaqim - detikNews
Selasa, 01 Agu 2017 15:03 WIB
Tim SAR menemukan jasad Topan. Foto: Akhmad Mustaqim/ detikcom
Jakarta - Topan (28) lari seribu langkah saat hendak diamankan polisi. 'Pak Ogah' ini panik lalu nekat melompat ke Kali Ancol hingga akhirnya ditemukan tewas tenggelam.

Topan yang tercatat sebagai warga Warakas 1 Gang 26, Kelurahan Warakas, Jakarta Utara ini, sehari-hari kerap menjadi 'Pak Ogah' di pertigaan Jalan Baru.

Kanit Reskrim Polsek Tanjung Priok AKP Fahmi mengungkapkan Topan awalnya bersama rekannya Rendy sedang duduk-duduk di atas rel kereta pada Senin 21 Juli 2017 sekitar pukul 20.00 WIB. Tiba-tiba ada anggota polisi yang hendak mengamankan Topan. Topan dan Rendy lalu berusaha melarikan diri dan polisi terus mengejar mereka. Topan dan Rendy kemudian loncat ke sungai di Jalan RE Martadinata. Kelurahan Papanggo, Jakarta Utara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebab yang bersangkutan menjadi Pak Ogah di pertigaan Jalan Baru. Karena panik, saksi 1 (Rendy) dan diduga korban (Topan) melompat ke dalam sungai. Saksi 1 (Rendy) berhasil keluar dari sungai. Namun diduga korban belum muncul lagi dari sungai sehingga dilaporkan ke Polsek Tanjung Priok.

Dalam kesempatan terpisah, Komandan Pasukan Tim SAR Aprianto Praptomo menambahkan polisi berkoordinasi dengan tim Pemadam Kebakaran dan Tim SAR mencari Topan sekitar pukul 21.00 WIB.

"Topan ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, masih dalam keadaan baik. Kami mencari di radius 500 meter. Ditemukan kurang lebih 200 meter dari lokasi dia nyebur." kata Aprianto di lokasi kejadian, Selasa (1/8/2017).
Topan meloncat di Kali Ancol karena panik saat hendak diamankan polisi.Topan meloncat di Kali Ancol karena panik saat hendak diamankan polisi. Foto: Akhmad Mustaqim/ detikcom


Menurut Aprianto, Topan sebenarnya bisa berenang. Namun karena panik, dia diduga kelelahan sebelum mencapai tepian kali. "Intinya dia kelelahan, sebenarnya bisa berenang. Yang pinggir satu meteran, kalau di tengah sampai 2 meteran lebih. Pas proses pencarian didampingi oleh keluarga Topan. Intinya dia kelelahan, sebenarnya bisa berenang," kata dia.

Topan baru ditemukan pada pukul 11.30 WIB oleh Tim SAR, dan jenazahnya langsung dibawa ke rumah duka. (aan/rvk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads