"Ya jelas, Novel dianggap orang yang membahayakan karena dia dan timnya yang dianggap membahayakan, mantan-mantan polisi juga, bagi sejumlah kalangan kalau orang ini tetap berada di KPK," ucap Busyro di Balai Kartini, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Selasa (1/8/2017).
Teror penyiraman air keras ke Novel itu disebut Busyro agar Novel buta dan tidak bisa lagi bekerja di KPK. Menurut Busyro, itulah tujuan aktor intelektual di balik teror ke Novel itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan, Busyro khawatir bila nantinya kondisi Novel tidak seperti sedia kala dan malah dipersoalkan oleh internal KPK. "Dan saya khawatir kalau ada orang KPK yang permasalahin itu, matanya nggak sempurna, nggak boleh kerja lagi, karena di KPK orangnya juga macem-macem. Saya harus jujur itu," kata Busyro.
Sebelumnya Busyro menyebut usulan pembentukan tim gabungan pencari fakta (TGPF) independen untuk menuntaskan teror terhadap Novel harus segera direalisasikan. Busyro meminta agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera membentuk tim itu.
"Membentuk tim independen itu kan bukan bentuk intervensi. Justru itu aktualisasi pertanggungjawaban moral jabatan presiden," kata Busyro.
(dhn/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini