"Kalau sejak awal reformasi jabatan-jabatan strategis di Papua sudah diisi oleh putra-putri Papua sendiri, ke depan saya membayangkan akan ada presenter televisi dan pramugari di airlines nasional berwajah Papua," kata Duta Besar RI untuk Selandia Baru Tantowi Yahya saat berkunjung ke redaksi detikcom, Senin (31/7/2017) sore.
Ia diterima antara lain oleh Komisaris Transmedia Ishadi Soetopo Kartosapoetro (SK), Direktur Pemberitaan Ridwan Dalimunthe dan Pemimpin Redaksi detikcom Iin Yumiyanti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Peringatan Proklamasi 17 Agustus nanti, ada dua pelajar Papua yang terpilih untuk pengibaran bendera Merah Putih di halaman KBRI. Ini bagian dari penanaman nilai-nilai nasionalisme," ujarnya.
Selain itu, untuk jangka menengah dan panjang, Tantowi mengimbau para pengambil kebijakan di Papua maupun instansi lain di seluruh wilayah NKRI, kelak dapat mengakomodir kehadiran mereka selepas menimba ilmu di luar negeri. Hal ini menjadi sangat penting agar tidak tumbuh benih kekecewaan di kalangan anak muda bahwa jerih payahnya menimba ilmu ternyata tak mendapat tempat yang sepatutnya.
"Hal-hal semacam ini bisa digoreng oleh kelompok separatis seolah terjadi rasisme dalam penyediaan lapangan kerja di kita," kata Tantowi.
Sejauh ini, ia mengaku bangga dengan kiprah para mahasiswa di Selandia Baru yang mulai aktif mengimbangi kampanye negatif tentang Papua. Setiap kali ada seminar, diskusi, maupun aksi-aksi unjuk rasa yang digelar jaringan Kelompok Separatis Papua, 2-3 orang mahasiswa yang punya waktu longgar secara bergantian menyempatkan hadir. Mereka aktif menyampaikan pendapatnya tentang Papua.
"Kalau di sana hadir di forum-forum seperti itu tak perlu khawatir akan terjadi adu jotos. Adu argumentasi sangat dihargai," ujar Tantowi. (jat/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini