Di Madinah, hujan turun sekitar pukul 17.30 waktu Arab Saudi (WAS), Senin (31/7/2017). Angin berembus kencang. Namun saat tanah belum juga basah, hujan sudah berhenti. Suhu panas kembali menyergap, berkisar 43 derajat Celsius. Hari ini suhu puncak terjadi pada pukul 14.00, yakni 48 derajat Celsius.
"Alhamdulillah meski (hujan) sebentar," kata seorang petugas haji Indonesia di kantor Daerah Kerja (Daker) Madinah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bekas guyuran hujan di Mekah. (Media Center Haji) |
Di Makkah, efek hujan lebih terasa dibanding di Madinah. Di kota kelahiran Nabi Muhammad SAW itu, suhu udara hari ini turun dibanding kemarin. Sore ini tercatat hanya 37 derajat Celsius. Sehari sebelumnya, suhu mencapai 49 derajat Celsius.
Salah satu mukimin (pemukim) asal Indonesia yang bekerja sebagai montir, Ahmad, mengatakan fenomena hujan di puncak musim panas ini memang kerap terjadi.
"Hujannya sih tidak sampai deras banget," ujar Ahmad, yang bekerja di Arab Saudi selama 11 tahun.
Musim panas akan terjadi sepanjang Juli-Oktober atau selama musim haji. Suhu udara rata-rata di atas 40 derajat Celsius. Jemaah haji yang saat ini sebagian di antaranya sudah di Tanah Suci diharapkan menjaga kondisi tubuh, minum air lebih banyak, dan menghindari paparan sinar matahari secara langsung. (try/idh)












































Bekas guyuran hujan di Mekah. (Media Center Haji)