Polri dan Dubes RI Beri Bantuan ke Pengungsi Internal di Sudan

Sudan - Setelah mengunjungi pasukan Formed Police Unit (FPU) 9 Indonesia, Kadiv Hubinter Polri Irjen Syaiful Maltha, Duta Besar RI untuk Sudan dan Eriter, Burhanuddin Badrruzzaman, beserta tim memberikan bantuan kepada Internal Displace Persons (IDPs) di Sudan. Pemberian amal tersebut merupakan bentuk empati dari pemerintah terhadap para pengungsi internal yang membutuhkan uluran tangan.

"Kegiatan ini sengaja diselenggarakan sebagai bentuk rasa empati terhadap sesama manusia yang saat ini sedang membutuhkan uluran tangan dari semua pihak. Charity tersebut tentunya tetap atas seizin UNAMID," kata Kabag Bina Mitra Biro Penmas Divisi Humas Polri Kombes Awi Setiono dalam keterangan kepada detikcom, Senin (31/7/2017).

Polri dan Dubes RI memberi bantuan kepada pengungsi di Sudan. (Istimewa)

Kegiatan amal diberikan kepada IDPs yang terletak di IDPs Camp, yang berada di sekitar warden area, yang menjadi AOR (Area Of Responsibilty) dari FPU 9 Indonesia yang bertugas pada misi UNAMID di Darfur, Sudan.

Internal Displace Internal atau pengungsi internal ialah orang-orang atau kelompok-kelompok orang yang telah dipaksa atau terpaksa melarikan diri atau meninggalkan rumah mereka atau tempat mereka dahulu biasa tinggal, terutama sebagai akibat atau dalam rangka menghindarkan diri dari dampak-dampak konflik bersenjata, situasi-situasi rawan yang ditandai oleh maraknya tindak kekerasan secara umum, pelanggaran-pelanggaran hak-hak asasi manusia, bencana alam atau bencana akibat ulah manusia, serta yang tidak melintasi perbatasan negara yang diakui secara internasional.

Polri dan Dubes RI memberi bantuan kepada pengungsi di Sudan. (Istimewa)

Di lokasi penampungan pengungsi ini, Irjen Maltha merasa tersentuh ketika melihat anak-anak bermain dan langsung menggendong salah satunya.

"Boleh nggak ya anak ini saya bawa pulang ke Indonesia, mau saya jadikan anak angkat," ujar Maltha.

Polri dan Dubes RI memberi bantuan kepada pengungsi di Sudan. (Istimewa)

Maltha tampaknya serius akan niatnya itu. Akan tetapi keinginannya tersebut tidak bisa langsung dia capai karena perlu proses panjang untuk mengadopsi anak itu.

Orang tua mereka yang ikut mendampingi anak-anak ini juga larut dalam kegembiraan atas kunjungan tersebut. Mereka tidak menyangka akan dikunjungi untuk berbagi kebahagiaan. Keakraban tercipta begitu saja antara anak-anak pengungsi dan seluruh tim supervisi serta anggota FPU 9 yang ikut mendampingi rombongan.

Pada kesempatan itu, Burhanuddin dan Maltha memberikan sumbangan berupa sejumlah uang, buku-buku bacaan, peralatan tulis-menulis, serta alas duduk karena selama ini anak-anak tersebut hanya duduk beralaskan pasir.

Kegiatan tersebut merupakan kegiatan rutin Satgas Garbha II FPU 9, yang dikenal dengan sebutan Charity Program. Meski kegiatan ini bukan merupakan tugas pokok FPU, hal itu sangat perlu dilakukan untuk menjalin hubungan kemitraan dengan penduduk lokal sehingga memudahkan dalam pelaksanaan tugas pokok FPU. Di samping itu, kegiatan ini dapat mengakomodasi keinginan anggota Satgas berbagi rezeki kepada kaum duafa yang sangat membutuhkan. (mei/idh)