Mudahnya Pasang Antena Pemancar Jadi Celah WN China Beraksi di RI

Mudahnya Pasang Antena Pemancar Jadi Celah WN China Beraksi di RI

Mei Amelia R - detikNews
Senin, 31 Jul 2017 22:58 WIB
145 WN China ditangkap terkait cyber fraud (penipuan siber). (Lamhot Aritonang/detikcom)
Jakarta - Sindikat WN China pelaku cyber fraud menggunakan antena pemancar untuk mengoperasikan kejahatannya di Indonesia. Kemudahan pemasangan antena pemancar di Indonesia menjadi celah bagi sindikat untuk beroperasi di Indonesia.

"Inilah yang dijadikan sebagai (celah) kejahatan di situ," ujar Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigjen Fadil Imran kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (31/7/2017).

Fadil mengatakan para pelaku menyewa internet service provider (ISP) dengan mudah di Indonesia. Padahal seharusnya ada regulasi yang jelas untuk menyewa antena pemancar dan ISP di Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Seharusnya. ISP, internet service provider, itu harusnya menyusun sebuah regulasi yang memberikan kepastian bahwa itu tidak disalahgunakan, karena ISP kan banyak di Indonesia," katanya.

"Jadi orang yang menyewa saluran internet itu, line internet itu dengan yang menggunakan itu harus jelas. Yang kedua, apabila dia gunakan antena tambahan, dia harus juga ada aturan yang jelas, peruntukan dan sebagainya," tuturnya.

Fadil menambahkan seharusnya ada regulasi yang mengatur masalah penyewaan antena router pemancar sinyal.

"Setahu saya, itu ada aturannya. Yang menyewakan itu, seperti kita sewa listrik dan telepon di rumah kan, siapa yg menyewakan dan menggunakan harus jelas," ungkapnya.

Sementara itu, Kapolresta Depok Kombes Herry Heryawan, yang tergabung dalam Satgas, mengatakan para pelaku memasang antena pemancar di rumah kosong.

"Jadi untuk mengelabui, mereka pasang antena di rumah kosong. Dari situ sinyal ditembakkan ke rumah mereka tempat operasi mereka," kata Herry. (mei/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads