"Kami berharap dengan alat ini nantinya bisa menjamin keselamatan pelayaran. Alat ini juga sudah kita lakukan uji coba di Pelabuhan Merak saat Lebaran lalu dan hasilnya baik," ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Sugihardjo di Kantor Disnav Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (31/7/2017).
Sugihardjo juga mengungkapkan manfaat yang diperoleh Kemenhub dengan adanya alat ini. Menurutnya, akurasi alat ini lebih tinggi dibanding alat radar yang digunakan Kemenhub sebelumnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Di kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Muhammad Dimyati menyampaikan bahwa pemberian alat ini menunjukkan leburnya kerjasama antar institusi Kementerian saat ini. Menurutnya hal itu bernuansa positif untuk mendorong perbaikan bangsa.
"Jadi ini menunjukkan bahwa ego sektoral itu sudah tidak ada lagi. Kita juga intinya mengembangkan riset nasional ini untuk memberikan perbaikan untuk bangsa. Alat ini tentunya juga sangat bermanfaat bagi dunia pelayaran dan ini juga bisa menutupi lubang-lubang yang saat ini masih ada di Kemenhub," sebutnya.
Dimyati menyebut sekitar Rp 2,4 Miliar telah dihabiskan dalam pembuatan alat ini. Anggaran tersebut menurutnya tentu sesuai dengan manfaat yang diberikan.
"Jadi alat ini dipakai untuk mengetahui pergerakan kapal. Jadi ini akan meminimalisir kecelakaan di laut dan sebagainya. Kita juga sudah coba kemarin pas arus mudik ke Sumatera dan alhamdulillah hasilnya lancar," tuturnya. (hld/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini