"Selama ini pelaku itu kesayangan ketua jurusan, lo. Nilai akademisnya bagus sekali, mungkin karena faktor orang tua. Anak ini nggak pernah absen, nilai akademisnya di atas KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) dan saya jadi tanda tanya dong, ini ada apa," ujar Herlina kepada detikcom di SMKN 56, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (31/7/2017).
Herlina menuturkan pelaku sempat berulah saat duduk di kelas X dan sudah mendapat bimbingan konseling dari sekolah. Ia juga mengatakan pelaku memiliki masalah dengan keluarganya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelaku sudah dipertemukan dengan korban dan orang tuanya pada hari Sabtu (29/7). Pelaku menyampaikan permintaan maaf melalui pernyataan tertulis dan lisan.
"Untuk pelaku sudah secara tertulis dan lisan membuat pernyataan juga. Sudah minta maaf dan sudah beres, sudah clear dan sudah tidak ada kasus ke sana-kemari. Untuk dua orang tua (korban) lagi sedang ditunggu kehadirannya," tuturnya.
Video aksi premanisme siswa senior terhadap junior menjadi viral di media sosial. Video tersebut disebar melalui Facebook dengan keterangan lokasi 'STM 12 Ploeit'. Video diambil dari posting-an InstaStory akun @iyy.ra. Dalam video itu, terlihat seorang siswa yang tidak mengenakan baju tengah menendang secara kasar 4-5 siswa dalam posisi telungkup.
Siswa dalam posisi telungkup itu juga tidak mengenakan baju. Berulang kali seorang siswa pria menendang dengan kasar punggung mereka dan menghajarnya. Netizen dibuat geram oleh aksi senioritas dan kekerasan yang dilakukan siswa tersebut. (dkp/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini