Karyawan TransJ yang Dapat SP karena Salat Mengadu ke Komnas HAM

Karyawan TransJ yang Dapat SP karena Salat Mengadu ke Komnas HAM

Denita BR Matondang - detikNews
Senin, 31 Jul 2017 12:14 WIB
Ilustrasi TransJakarta (Rengga Sancaya/detikcom)
Jakarta - Karyawan PT TransJakarta mengadu ke Komnas HAM karena tidak mendapatkan keadilan dari perusahaan. Karyawan yang terdiri atas sopir, petugas patroli, hingga staf di kantor mengaku hanya diangkat sebagai karyawan kontrak.

Padahal rata-rata mereka sudah bekerja lebih dari 10 tahun, tapi statusnya masih pegawai kontrak. Mereka berharap manajemen mengangkat mereka menjadi karyawan tetap.

"Kami sudah bekerja semenjak 2004, seharusnya sudah diangkat jadi karyawan tetap," ujar salah satu karyawan, Budi Marcelo, di Komnas HAM, Jl Latuharhary, Menteng, Jakarta, Senin (31/7/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain Budi, ada Mulyono, yang ikut mengadu ke Komnas HAM. Mulyono menuduh manajemen melakukan kesewenang-wenangan. Salah satu contohnya, ketika dirinya mendapat surat peringatan (SP) saat menjalankan ibadah.

"Saya merasa mendapat kesewenang-wenangan, waktu itu saya sedang salat zuhur. Pak Dirut menanyakan situasi, terus tiba-tiba Dirut Operasional telepon sambil marah-marah, bertanya kenapa tidak angkat telepon, tiba-tiba besoknya saya dapat SP3," ucapnya.

Mulyono pun sempat dibebastugaskan oleh manajemen. Namun saat ini Mulyono sudah kembali bertugas dan bekerja di lapangan.

Para pegawai TransJ ini ditemui oleh komisioner Komnas HAM Muhammad Nur Choirun. Atas aduan ini, Komnas HAM berencana melakukan mediasi antara karyawan dan PT TransJakarta.

"Ini adalah temuan baru kita, ini menjadi masukan. Nanti kita lakukan mediasi pada PT TransJakarta karena mereka pihak PT ingin menyelesaikan di Pengadilan Hubungan Industrial (PHI)," ujar Choirun. (rvk/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads