"Mereka akan take off pukul 14.00 Wita dari Bandara Ngurah Rai ke Jakarta dengan pengawalan ketat," kata Wadir Reskrimum Polda Bali Kombes Ruddi Setiawan di Jl WR Supratman, Denpasar, Bali, Senin (31/7/2017).
Pengawalan ketat itu melibatkan personel Brimob Mabes Polri dan Polda Bali dengan peralatan lengkap. Rombongan WNA ini akan memasuki area pesawat melalui Base Ops Lanud Ngurah Rai dengan pengawalan yang sangat ketat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Minggu (30/7) siang, Imigrasi bersama kepolisian China dan Polri melakukan identifikasi terhadap para WNA ini. Dari 27 WNA, 21 di antaranya tak bisa menunjukkan paspor. Bagaimana 21 orang itu masuk Indonesia masih menjadi misteri.
Pukul 11.56 Wita, personel Mabes Polri, Polda Bali, dan kepolisian China masih berkoordinasi untuk mentransfer para tahanan hingga tiba di Jakarta nanti sore. Sebanyak 27 WNA itu ditangkap pada Sabtu (29/7) di sebuah rumah mewah di Jl Puri Bendesa, Benoa, Bali.
Mereka, yang terdiri atas 17 WN China dan 10 WN Taiwan, mengubah rumah mewah menjadi semacam kantor lengkap dengan telepon rumah dan laptop serta koneksi internet. Mereka menipu dan memeras banyak orang di China dan Taiwan dengan kerugian para korban ditaksir Rp 20 triliun per tahun. (vid/rvk)