Begini Cara WNA Penipu Berpura-pura Jadi Jaksa dan Polisi

Begini Cara WNA Penipu Berpura-pura Jadi Jaksa dan Polisi

Muhammad Fida Ul Haq - detikNews
Senin, 31 Jul 2017 10:16 WIB
Foto: Zaenal Effendi/detikcom
Jakarta - Sebanyak 92 orang WNA China yang diduga terlibat dalam penipuan internasional menjalankan aksinya dengan modus berpura-pura jadi jaksa dan polisi. Sebelum beraksi, para pelaku lebih dulu mendata pejabat-pejabat di China yang terjerat masalah hukum untuk dijadikan korban.

"Ini kan modusnya sama, ya. Jadi tahapan pertama adalah pelaku ini dari Tiongkok. Kemudian korbannya dari Tiongkok, kemudian dia mendata pejabat-pejabat Tiongkok yang terjerat masalah hukum dan menyampaikan bahwa korban ada masalah. Dia juga mengaku sebagai jaksa dan polisi," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di Jalan Lontar No 27, Koja, Jakarta Utara, Senin (31/7/2017).

Para WNA ini kemudian menawarkan jasa penyelesaian kasus pejabat tersebut dengan meminta imbalan uang. Polisi hingga saat ini masih mencari broker dari WNA penipu tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dia menawarkan (permintaan) sejumlah uang dan selesai kasus ini. Para pelaku sudah kami kumpulkan, namun tak ada paspornya. Kan biasanya paspor itu melekat ya di dirinya. Hanya KTP dari Tiongkok sana. Kami cari brokernya," katanya.

Polisi mengimbau masyarakat mengecek setiap pendatang yang menyewa rumah untuk mencegah kasus serupa. Pemilik rumah sewa diimbau selalu mengecek kegiatan yang dilakukan para penyewa rumah.

"Ya, tentunya kan semua ini mengontrak satu rumah yang besar agar pelaku leluasa beraktivitas. Jadi seandainya warga menerima ada yang mau ngontrak lebih dari 10 orang, agar dicek dulu. Kegiatannya apa dicek kembali selama sebulan atau dua bulan. Apa sih yang dilakukan pengontrak saya. Kalau ada kecurigaan, bisa disampaikan ke polisi seperti polsek dan Bhabinkamtibmas," pungkasnya. (nvl/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads