Jokowi Panggil Kapolri, Novel Tetap Ragu Kasusnya Diusut Tuntas

Jokowi Panggil Kapolri, Novel Tetap Ragu Kasusnya Diusut Tuntas

Indah Mutiara Kami - detikNews
Senin, 31 Jul 2017 08:27 WIB
Novel Baswedan (Dhani Irawan/detikcom)
Singapura - Presiden Joko Widodo memanggil Kapolri Jenderal Tito Karnavian terkait teror terhadap penyidik KPK Novel Baswedan. Novel sendiri tidak yakin pemanggilan itu akan berdampak besar pada pengusutan kasusnya.

"Ya, saya melihat itu sebagai hal positif walaupun saya tidak yakin, kenapa? Saya khawatir juga Pak Kapolri diberi masukan yang palsu dari anak buah," kata Novel saat Blak-blakan bersama detikcom di Singapura, Minggu (30/7/2017).

Novel menduga hal-hal yang akan dibahas Presiden Jokowi dan Kapolri sebatas hal-hal formal, termasuk soal saksi-saksi yang telah diperiksa namun memiliki alibi. Padahal, menurut Novel, alibi-alibi itu mudah sekali dibuat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang dilaporkan adalah, oh telah diperiksa saksi-saksi, oh ini telah ada alibi dan lain-lain. Apa sulitnya membuat alibi-alibi begitu, toh juga fakta-fakta yang diungkap itu, yang saya contohkan tadi, salah satu adalah fakta yang menurut saya adalah pengelabuan, itu fakta yang nggak benar," ucapnya.


Ada lagi yang membuat Novel kecewa. Dia menyayangkan ada saksi-saksi teror kepadanya yang identitasnya dibuka ke publik.

"Ada beberapa saksi yang diungkap namanya ke publik dan itu menurut saya adalah bagian dari teror kepada saksi, ndak boleh begitu," tegas Novel.


Saat ini sudah hampir 4 bulan sejak Novel diteror penyiraman air keras pada 11 April 2017. Ada sejumlah pria yang ditangkap polisi pascateror Novel ini. Namun mereka dilepas lantaran dianggap memiliki alibi kuat bahwa mereka bukan pelaku penyerang Novel.

Wawancara eksklusif dengan Novel Baswedan secara lengkap akan ditayangkan hari ini pukul 13.00 WIB. Jangan ketinggalan Blak-blakan Novel Baswedan di detikcom! (imk/rna)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads