"Penyebab genangan karena hujan deras dan jalan tol mendapat tumpahan air dari wilayah-wilayah di samping tol. Drainase tol secara regulasi hanya untuk menerima imbasan air dari jalan tol itu sendiri, bukan difungsikan untuk menerima imbasan air dari area non tol," kata Kepala Divisi Hukum dan Humas PT Marga Mandalasakti (MMS), Indah Permanasari saat dihubungi detikcom, Minggu (30/7/2017).
Indah menjelaskan tanggul itu merupakan drainase yang dibangun pihak pengelola tol. Namun, banyak pabrik di sekitar tol ikut memfungsikan drainase itu sehingga kapasitas drainase tidak kuat menampung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terkait tanggul, Jumat (28/7) lalu terjadi kecelakaan trailer menabrak tanggul dan langsung diperbaiki oleh Bagian Pemeliharaan Jalan PT MMS. Itu bukan tanggul untuk kali besar. Itu tanggul di pinggir jalan tol," terangnya,
Meski demikian, pihak pengelola tidak bisa menindak pihak yang ikut memanfaatkan tanggul drainase tersebut. Indah menyebut pihaknya hanya berperan untuk memberikan imbauan dan komunikasi.
"Kami bukan regulator jadi tidak bisa menegakan hukum terkait kepatuhan amdal di masing-masing industri. Yang bisa kami lakukan sebatas memberikan imbauan, komunikasi dan koordinasi," ujar Indah.
Sebelumnya diberitakan, tanggul di Tol Tangerang-Merak, Banten, sempat jebol dan menganggu lalu lintas (lalin). Petugas call center PT MMS Fauzi mengatakan lokasi genangan air itu berada di sekitar gerbang Tol Balaraja Timur dan Tol Balaraja Barat. Saat ini kawasan tersebut sudah bisa dilalui.
"Saat ini sudah bisa dilintasi, tidak ada yang terhambat," kata Fauzi. (asp/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini