"Akan coba klarifikasi tentang keberadaan WNA di sini, sudah berapa lama, siapa yang menghubungkan, kita akan cek. Biasa juga ada yang pakai broker untuk mengetahui secara pasti mulai kapan di kompleks perumahan disini," kata Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Leonard M Sinambela di Perumahan Graha Family Blok N1, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (30/7/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita juga belum tahu karena dari pengamanan disini tidak tahu siapa pemiliknya kita akan cek ke pengembang, siapa penghubungnya bisa juga pakai broker," tambah dia.
Selain dua warga Indonesia yang akan diperiksa lebih lanjut, Leo juga akan memeriksa petugas keamanan perumahan. Ia juga menyayangkan petugas keamanan perumahan yang tidak menerapkan sistem tamu 24 jam wajib lapor.
"Sewa menyewa tidak tahu, sudah sewa tapi masuk, ada berapa orang di dalam mereka (satpam) juga tidak tahu. Kalau warga baru harusnya ditanya dan tegakkan sistem 24 wajib lapor agar diketahui pengurus lingkungan," sesal Leo.
Satgas Khusus Mabes Polri bersama kepolisian China juga mengrebek 4 rumah berbeda dalam satu komplek Perumahan Graha Family masing masing di blok N1, E58 E68, M21 sekitar pukul 17.00 Wib.
93 pelaku yang diamankan terdiri 26 perempuan sisanya laki laki. Mereka berasal dari 33 orang asal China, 1 Malaysia dan sisanya dari Taiwan serta 2 warga Indonesia.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini