Korlantas: Jika Pak Ogah Diberdayakan, Jiwa Preman Harus Dihilangkan

Korlantas: Jika Pak Ogah Diberdayakan, Jiwa Preman Harus Dihilangkan

Dwi Andayani, - detikNews
Minggu, 30 Jul 2017 11:35 WIB
Kakorlantas/Foto: Arief Ikhsanudin-detikcom
Jakarta - Kakorlantas Irjen Roycke Lumowa tak mempersoalkan wacana pemberdayaan 'Pak Ogah' sebagai pembantu polisi dalam mengatur lalu lintas. Namun jenderal bintang dua ini menggarisbawahi jiwa premanisme dari sosok 'Pak Ogah' itu harus dihilangkan.

"Kalau mereka bisa dimanfaatkan dengan baik why not, bisa dikordinir," kata Roycke kepada wartawan di Bundaran HI, Minggu (30/7/2017).

Akan tetapi, menurut Roycke, Pak Ogah tersebut harus dikoordinir. Sehingga hal-hal tidak diinginkan tidak terjadi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dilokalisir jadi nggak liar. Jiwa premanisme harus dihilangkan. Mereka kan sukarelawan," kata Roycke.



Roycke menyerahkan kebijakan mengenai 'Pak Ogah' ini ke masing-masing Polda. Namun jika nantinya ada pelanggaran yang dilakukan 'Pak Ogah', polisi harus menindak.

"Kalau melanggar aturan ya ditindak dong. Jiwa premanisme itu, ya kan. Maksa-maksa, mukul-mukul mobil kan nggak boleh. Itu harus ditindak," kata Roycke. (fjp/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads