"Itu menunjukkan ada pihak di luar Gerindra dan Demokrat sengaja memviralkan itu, mau mengintrik bahwa pertemuan Pak Prabowo dengan Pak SBY kemarin menambah kekuatan politik di luar pemerintahan," ujar Waketum Gerindra Ferry Juliantono kepada detikcom, Sabtu (29/7/2017).
Ferry tak menampik kabar bahwa banyak pihak yang menilai pertemuan SBY dengan Prabowo pada Kamis (27/7) lalu bukanlah pertemuan biasa. Pertemuan itu menjadi sinyal kekuatan bagi kedua partai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cuitan Rachland di Twitter. (dok. Twitter Rachland Nashidik) |
"Banyak pihak yang merasa resah atau berharap kedua tokoh nggak bertemu. Artinya, takut atau khawatir pertemuan Pak SBY dan Pak Prabowo menambah kekuatan. Bukti itu menunjukkan mereka ada kegelisahan," ucap Fery.
Terkait dengan cuitan Rachland kepada Prabowo pada 2014, Fery mengatakan hal itu tidak dipermasalahkan. Hubungan Gerindra dengan Rachland masih berjalan baik.
"Kemarin bertemu Rachland baik-baik saja kok. Hangat-hangat saja," katanya.
Sebelumnya, Rachland telah buka suara atas cuitannya tersebut. Ada 5 poin yang menjadi pembelaannya atas cuitannya pada 2014 itu. Salah satunya, sebagai kader Demokrat, dia memiliki hak demokrasi dan menyatakan pendapat yang sebebas-bebasnya namun akan patuh pada keputusan partai, apa pun hasilnya.
"Sebagai kader Partai Demokrat, saya dibebaskan oleh partai untuk memiliki pendirian moral dan politik yang bisa berbeda. Dalam berbagai forum pengambilan keputusan partai, saya menyuarakannya dan tidak pernah menyembunyikannya. Sebagai kader, saya juga terikat dan setia pada keputusan yang pada akhirnya diambil oleh forum pimpinan partai," kata Rachland saat dimintai tanggapan, Jumat (28/7). (nkn/tor)












































Cuitan Rachland di Twitter. (dok. Twitter Rachland Nashidik)