Yogyakarta - Buntut demo dosen, karyawan dan mahasiswa soal kenaikan gaji rektor, pimpinan UGM menyatakan bersedia membuka pintu dialog dengan pihak terkait. UGM berjanji akan melakukan evaluasi sistem peningkatan kesejahteraan pegawai dan dosen.Hal itu diungkapkan oleh Rektor UGM Prof Dr Sofian Effendi dalam siaran pers yang diterima
detikcom, Senin (9/5/2005). Effendi saat itu tidak berada di kantornya karena melayat orangtuanya yang meninggal di Bangka hari Minggu kemarin.Sofian juga menampik tudingan sejumlah pihak terutama dosen dan karyawan, karena tidak hadir dalam dialog terbuka di Fakultas Pertanian hari Sabtu (7/5/2005). Namun ia tidak bersedia menjelaskan ketidakhadiran itu."Kita mau berdialog dengan semua pihak dan seperti yang kami tawarkan beberapa waktu lalu," katanya.UGM akan melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan sistem penggajian dan kesejahteraan dosen dan karyawan yang berkeadilan. Dengan perbaikan diharapkan mereka akan memperoleh penghasilan dan manfaat pensiun yang lebih baik."Sebab pensiun yang diterima selama ini hanya sebesar 75 persen dari gaji pokok dan perbaikan sistem penggajian itu diharapkan dapat menjamin kehidupan yang wajar," katanya.Secara terpisah, Sekretaris Majelis wali Amanat (MWA) UGM Prof Dr Siti Chamamah Soeratno menyetakan akan menggelar rapat pleno untuk mengambil sikap dan menyelesaikan kasus itu, tanggal 14 Mei mendatang.Sebanyak 23 orang anggota MWA seperti Mendiknas Prof Bambang Sudibyo, Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Airlangga Hertanto akan hadir dalam rapat itu. Mantan Rektor UGM Koesnadi Hardjasoemantri dan T Jacob juga diundang."MWA segera melakukan rapat. Kami juga meminta semua pihak untuk saling mengendalikan diri," kata guru besar Ilmu Sastra Fakultas Ilmu Budaya itu.
(fab/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini