Jurus Merangkul Masyarakat Agar Bersama Menjaga Hutan

Jurus Merangkul Masyarakat Agar Bersama Menjaga Hutan

Mustiana Lestari - detikNews
Jumat, 28 Jul 2017 13:51 WIB
Pemberian Jaring Ikan Kepada Masyarakat/Foto: Dok. RER
Jakarta - Kerusakan hutan dan ekosistem biasanya diakibatkan pembalakan liar, pembakaran hutan, dan perburuan satwa langka. Hutan bagi banyak masyarakat adalah tempat mencari nafkah. Maka tak heran kebiasaan masyarakat seperti ini berbenturan dengan kampanye perlindungan hutan yang digaungkan pemerintah.

"Di dalam kawasan kami terdapat kanal yang dulunya dipakai untuk membawa kayu dikeluarkan. Ini menjadi tugas berat kami mengembalikan tata air dengan membuat dam (canal blocking)," jelas Director of External Affairs Restorasi Ekosistem Riau (RER), Nyoman Iswarayoga kepada detikcom, Jumat (21/7/2017).

Lembaga konservasi pun dibentuk untuk mencegah hutan terus menerus digerus dan mengembalikan keseimbangan ekosistem. Namun upaya lembaga konservasi seperti RER tidak akan ada artinya tanpa kertelibatan masyarakat sekitar. Oleh karena itu, RER pun mendekati mereka sembari memberikan penyuluhan arti penting hutan bagi kehidupan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita kerja sama dengan desa di sekitar, memberikan mereka pengetahuan lingkungan dan belajar restorasi hingga membuat lingkungan mereka lebih asri dengan menanam pohon dimulai dari lingkungan mereka sendiri," lanjut Nyoman.

Namun perkara ini tidaklah mudah. Tim RER dihadapkan dengan kebutuhan masyarakat yang biasanya diambil dari hutan. Mereka juga memiliki kebiasaan membuka lahan dengan cara membakar hutan untuk perladangan jagung, harus diberikan jalan keluar dan alternatif lain.

"Mereka selama ini hidup bergantung dari salah satunya pertanian jagung. Dalam menyiapkan lahan yang paling cepat untuk ditanami, biasanya mereka membakar lahan gambut. Kita dorong mereka agar tidak membakar lahan lagi tapi, mereka mesti juga mendapat penghidupan alternatif yang sama nilainya," sambung Nyoman.

Dengan menggandeng LSM Bidara, RER memberikan solusi lain sehingga masyarakat bisa mempunyai pertanian alternatif. Salah satunya dengan penanaman cabai dan jahe merah yang lebih ramah lingkungan dan nilainya relatif sama.

"Kita bantu di awal dengan 8 ribu bibit cabai, berikutnya mereka investasi sendiri dan sekarang sudah mencapai setidaknya 24 ribu pohon cabai. Sekarang juga sedang melakukan penanaman jahe merah. Kami juga memberikan bantuan traktor tangan (hand tractor) untuk mempercepat penggemburan secara mekanik sehingga kegiatan membakar lahan berkurang," tutur Nyoman.

Lainnya, tim RER juga memberikan bantuan ternak kambing. Ini dilakukan agar warga bisa memproduksi pupuk organik dan mengembangkan pengolahan lahan pertanian tanpa membakar. Masyarakat juga diberikan jaring lebih baik untuk menangkap ikan sehingga produksi ikan mereka meningkat.

Dari pembinaan masyarakat sekitar hutan tersebut, efektif mengurangi kebakaran di hutan gambut Riau. Khususnya di Semenanjung Kampar yang merupakan wilayah restorasi.

"Kalau dilihat catatan sekarang dari sisi perlindungan hutan sejak RER beoperasi penuh di tahun 2015 sampai hari ini, selama 2 tahun terakhir, tidak ada perambahan yang terjadi. Kami harus menjaga betul 150.000 hektare itu agar juga tidak ada kebakaran sama sekali," tukas Nyoman.

Restorasi Eksosistem Riau (RER) adalah sebuah program yang bersifat kolaboratif dengan melibatkan sektor publik dan swasta. Dengan tujuan merestorasi hutan dan mengkonservasi hutan gambut yang bernilai ekologis tinggi.

"Untuk upaya konservasi dan restorasi, APRIL Group telah berkomitmen dukungan dana sebesar USD 100 juta untuk 10 tahun sejak tahun 2015," tambah Nyoman.

Dibentuk oleh APRIL Group pada 2013, RER merupakan program jangka panjang dengan pendekatan bentang alam.

"Prinsipnya menjaga hutan, memperbaiki kualitas dan memperbaiki ekosistem keseluruhan agar fungsi ekosistem kembali sempurna dengan dapat tetap memanfaatkan jasa lingkungannya," tutup Nyoman.

RER bekerja sama dengan masyarakat setempat untuk memperkuat usaha konservasi di Semanjung Kampar dan Pulau Padang. RER dikelola berdasarkan izin restorasi ekosistem dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang berlaku selama 60 tahun. (ega/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads