.webp)
Di paviliun haji Indonesia yang terletak di sebelah kiri Bandara Pangeran Mohammad bin Abdul Aziz Madinah, Kamis (27/7/2017), rapat besar digelar dengan dipimpin Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Airport, Arsyad Hidayat. Petugas urusan perlindungan jemaah, kesehatan hingga transportasi dihadirkan.
 Foto: Petugas mulai persiapan menyambut jemaah haji Indonesia (Triono-detikcom) |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Demi Indonesia, apapun harus diperjuangkan. Kalau jemaah mengalami masalah di imigrasi atau titik lain, petugas harus siap. Pastikan mereka tetap beribadah, karena itu tujuan mereka ke Tanah Suci. Siap?" teriak Arsyad di hadapan ratusan petugas, Kamis (27/7/2017).
"Siap," jawab para petugas.
Arsyad menambahkan petugas haji tak hanya 'diekspor' dari Indonesia, sebagian di antaranya merupakan WNI di Arab Saudi. Tujuannya agar komunikasi dengan petugas Arab Saudi lebih mudah dan lancar. Usai rapat, para petugas melakukan orientasi lapangan. Mereka menyebar di berbagai titik sesuai fungsinya.
Pada saat bersamaan, Arsyad berkoordinasi dengan pihak bandara. Rencana awal, sebagian jemaah dari bandara akan diangkut ke hotel, sisanya ditempatkan sementara di paviliun. Namun ada kemungkinan, untuk kenyamanan, semua jemaah akan dibawa paviliun dulu sebelum ke hotel.
"Akan diusahakan seperti itu oleh pihak bandara. Kita melihat situasi besok," kata mantan Kadaker Mekkah ini.
 Foto: Petugas mulai persiapan menyambut jemaah haji Indonesia (Triono-detikcom) |
Di daker Madinah, rapat persiapan juga digelar. Daker Madinah bertugas memastikan jemaah mendapatkan pelayanan maksimal di hotel dan tempat ibadah, terutama di Masjid Nabawi.
Jemaah kelompok terbang (kloter) pertama dijadwalkan tiba di Madinah pada pukul 11.35 Waktu Arab Saudi (WAS) besok. Rombongan ini berasal dari embarkasi Medan dan berjumlah 393 orang. Berikutnya disusul 10 kelompok terbang (kloter) lain di hari yang sama.
(try/rvk)
