PKB Tak Persoalkan Prabowo-SBY Bersatu 'Jegal' Jokowi

Pertemuan SBY-Prabowo pada 2013. (Abror Rizki/Setpres)

Jakarta - Sekjen PKB Abdul Kadir Karding tidak mempersoalkan jika Prabowo dan SBY bersatu untuk menjegal Jokowi dalam Pilpres 2019. Asalkan, penjegalan tidak dengan kekerasan.

"Ya apa pun istilahnya itu hak mereka aja, nggak ada masalah dan itu di dalam demokrasi sah. Yang nggak boleh itu menjegal dengan cara kekerasan, kudeta, dan sebagainya. Tapi kalau jegal-jegal politik, it's ok," ujar Karding di gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (27/7/2017).

PKB merespons positif pertemuan Prabowo-SBY di Cikeas nanti malam. Soal arah koalisi, PKB belum berpikir akan bergabung dengan KMP jilid II. PKB condong kembali mengusung Jokowi pada 2019.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita belum bersikap. Bahwa kemungkinan kita di Jokowi sampai berikutnya sangat tinggi karena selama ini kebersamaan kita sangat erat," tuturnya.

Karding juga menilai wajar apabila pertemuan Prabowo-SBY membahas pilpres. Mengenai dukungan PKB ke koalisi Jokowi, partainya belum mempersiapkan Ketum Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menjadi cawapres Jokowi.

"Saya perlu mengklarifikasi. Cak Imin belum kita siapkan. PKB belum pernah memberikan statement atau keputusan tentang Cak Imin. Soal Gerindra dan Demokrat ketemu, saya kira wajar-wajar saja. Karena ini sudah 2 tahun," ujar Karding.

SBY akan menerima Prabowo di kediamannya di Cikeas malam ini sekitar pukul 19.30 WIB. Pertemuan itu disebut atas permintaan Prabowo langsung. (dkp/imk)