Dukungan Sahabat Gatot di Laman Facebook

Menakar Jenderal Gatot (3)

Dukungan Sahabat Gatot di Laman Facebook

Aryo Bhawono, Erwin Dariyanto - detikNews
Kamis, 27 Jul 2017 13:05 WIB
Dukungan Sahabat Gatot di Laman Facebook
Ilustrasi Jenderal Gatot Nurmantyo (Kiagus/detikcom)
Jakarta - Dengan senyum tersungging, wajah Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo terpampang di antara foto tank dan kapal perang yang sedang berlatih. Foto-foto di sampul sampul muka 'Sahabat Gatot Nurmantyo' di laman Facebook itu dilengkapi kalimat 'Tegas, Cerdas, Berwibawa. Calon RI 1 Pilihan Rakyat'. Anggota grup tertutup itu sudah mencapai 135.827 orang.

Fanpage itu bukan satu-satunya. detikcom setidaknya menemukan empat fanpage serupa di Facebook dengan nama yang mirip tapi jumlah anggota yang berbeda-beda, antara seribu hingga puluhan ribu. Khusus fanpage 'SahabatJenderalGatotNurmantyo', follower-nya tercatat mencapai 31.342 orang dan yang menyukainya sebanyak 31.693.

Dukungan Sahabat Gatot di Laman FacebookFoto: Istimewa


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Isinya pemberitaan tentang aktivitas TNI dan Gatot. Komentarnya tentu saja hampir semua berisi sanjungan terhadap sang jenderal. Tapi, begitu ada yang mem-posting berita di sebuah situs bahwa sang jenderal menjadi rebutan untuk dijadikan calon wapres pada Pemilu 2019, suara terpecah. Ada yang setuju, ada yang menyarankan sebaiknya langsung mencalonkan diri sebagai RI-1, tetap fokus di TNI, ada pula yang setuju Gatot menjadi calon wakil presiden dengan catatan. "Mantap Pak Gatot, asal jangan mau aja kalau sama Jokodok," tulis Adnan Wps.

Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Wuryanto menegaskan pembuatan fanpage semacam itu tidak seizin Jenderal Gatot ataupun institusi TNI. Pihaknya, kata dia, sudah melapor ke Kementerian Komunikasi dan Informatika serta sudah diblokir. Sebab, betapa pun hal itu akan mengganggu dan merugikan Gatot sebagai pribadi dan Panglima TNI.

"Kalau sekarang muncul lagi, kami akan laporkan ke Kominfo untuk diblokir," tutur Wuryanto. "Kami juga mengimbau kepada pihak yang tergabung dalam akun tersebut untuk menghentikannya."

Dukungan Sahabat Gatot di Laman FacebookFoto: Istimewa


Bagi sebagian kelompok masyarakat, khususnya mereka yang mendukung Aksi Bela Islam, sosok Gatot seolah berpihak kepada mereka. Ketika aksi pertama digelar, 4 November, Gatot memang menyatakan siap mengawal peserta aksi agar tidak anarkistis. Ketika polisi menangkapi sejumlah tokoh aksi dengan tuduhan hendak berbuat makar, Gatot tampil dengan menyatakan mustahil umat Islam akan melakukan makar dan kudeta terhadap pemerintah.

Pernyataan-pernyataan Gatot semacam itu langsung menjadi viral di media sosial. Gatot pun dicitrakan sebagai 'Jenderal Santri' yang rendah hati dan hormat kepada para ulama. Pengamat politik dari UI Arbi Sanit tegas menyebut semua itu memang melambungkan nama Gatot, sehingga kemudian digadang-gadang sejumlah pihak untuk maju dalam Pilpres 2019.

Namun apakah persepsi kelompok Islam yang terlibat dalam Aksi Bela Islam terhadap Gatot akan tetap seiring dengan terbitnya Perppu No 2 Tahun 2017 tentang Ormas? Arbi membuat perumpamaan tentang hal itu sebagai 'Berselancar di atas gelombang yang mulai surut ke pantai'. Sebab, nyatanya Gatot mau tak mau harus mengikuti dan mensosialisasi Perppu tersebut. Beberapa bagian kelompok pendukungnya bakal terkena imbas pembubaran ormas.

Tapi sebelum ada Perppu, sejatinya Gatot sudah menunjukkan jati dirinya sebagai sapta margais yang tak akan pernah menyetujui sikap dan tindakan yang bertentangan dengan nilai-nilai agama dan Pancasila. Kalau ada yang mencoba memecah belah bangsa dan mencaci maki dengan berpakaian ulama, itu pasti bukan ulama. "Oleh karenanya, jangan diikuti," kata Gatot lantang dalam acara buka puasa bersama di Islamic Center Tarakan, Kalimantan Utara, 18 Juni lalu.

Keesokan harinya, dia seolah ingin memupus siasat sejumlah pihak yang ingin menghadapkannya dengan Presiden Jokowi. Gatot menegaskan dirinya tetap loyal terhadap Presiden Jokowi sebagai panglima tertinggi. "TNI mengutamakan kesatuan garis komando. Kesatuan garis komando ini yang harus dipegang teguh," ujarnya saat buka puasa bersama di Mabes TNI, yang dihadiri Jokowi. (erd/jat)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads