Pengamat kepolisian Bambang Widodo Umar berharap Idham mampu mengendalikan lembaga yang ia bawahi agar tidak terseret dinamika politik praktis. Tak hanya itu, Idham juga punya kewajiban menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
"Dengan situasi politik yang belum benar-benar stabil, hendaknya polisi bisa mengendalikan lembaganya untuk tidak terseret pada dinamika politik praktis," kata Bambang saat dihubungi, Kamis (27/7/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Idham juga harus mampu mengatur strategi untuk menanggulangi segala bentuk kriminalitas. Koordinasi lintas sektoral antaraparat keamanan diharap makin solid, untuk mengatasi ancaman kriminal, narkoba, korupsi, hingga terorisme.
"Dari sekedar copet, tipu-tipu, curi, rampok bersenjata sampai korupsi, terorisme, narkotika, trans-national crime dan lain-lain," urainya.
Bambang optimistis jika Idham sukses mengatur koordinasi lintas sektoral antaraparat, tidak ada masalah yang berat di Jakarta. Namun, jika hal kecil diabaikan dia pesimistis Idham akan menuai prestasi gemilang di Jakarta.
"Kalau bisa mengatur Polda Metro sebagaimana saya utarakan, maka mungkin bisa mengatasi masalah-masalah berat di Jakarta. Tetapi kalau bekerja asal jalan, ya tipis sekali hal itu bisa tercapai," pungkasnya.
Irjen Idham Azis dilantik menjadi Kapolda Metro Jaya pada Rabu (26/7) kemarin menggantikan Irjen Mochamad Iriawan yang kini resmi mengemban jabatan sebagai As Ops Kapolri. Sebelumnya Idham menjabat sebagai Kadiv Propam Polri.
Upacara serah terima jabatan (sertijab) tersebut digelar di Gedung Rupatama, Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (26/7). Seremonial sertijab dipimpin langsung oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
(irm/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini