Saat ini, sudah empat parpol yaitu NasDem, PPP, PAN, dan Gerindra yang melirik Gatot diusung dalam Pilpres 2019, entah sebagai capres atau cawapres.
Selain itu, ada pemberitaan tentang putra bungsu Presiden Jokowi yang akhirnya buka suara soal ujaran 'ndeso' yang sempat dilaporkan ke polisi.
Juga yang tak kalah menarik adalah karya sastra Wakil Ketua DPR Fadli Zon yang berjudul 'Sajak Diktator Kecil' dan cerita pilu pengakuan wanita yang dijadikan budak seks dan disekap ISIS selama 6 bulan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut deretan berita terpopuler sepanjang Rabu (26/7/2017) yang telah dirangkum detikcom:
![]() |
1. Jenderal Gatot Jadi Rebutan
Pilpres 2019 tidak melulu berbicara soal Jokowi atau Prabowo Subianto yang kemungkinan akan kembali bertarung. Di sisi lain, nama Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo turut meramaikan bursa capres mendatang. Jenderal Gatot pun menjadi rebutan sejumlah parpol.
Saat ini, sudah empat parpol yaitu NasDem, PPP, PAN, dan Gerindra yang melirik Gatot diusung dalam Pilpres 2019, entah sebagai capres atau cawapres. NasDem, yang hampir dipastikan mendukung Jokowi sebagai capres, kini mengusulkan Gatot menjadi cawapres. NasDem mengimpikan duet antara sipil-militer.
"Sipil-militer itu, menurut saya, masih tetap kuat sekarang ini. Jadi, selain Jawa-luar Jawa, sipil dan militer acceptable," ujar anggota dewan pakar NasDem Teuku Taufiqulhadi kepada wartawan, Senin (24/7).
Sementara itu, PPP membuka peluang menduetkan Jokowi-Gatot di Pilpres 2019. Bahkan, teriakan 'presiden' sempat membahana saat Gatot pidato dalam mukernas PPP.
PAN tak mau kalah. Partai berlambang matahari putih tersebut tidak hanya menginginkan Gatot menjadi cawapres, melainkan capres. Eks KSAD tersebut dinilai layak menjadi capres alternatif selain Jokowi atau Prabowo.
Parpol oposisi Gerindra juga mempertimbangkan mengusung Gatot di Pilpres 2019 menjadi cawapres mendampingi Prabowo. "Kalau menurut saya pribadi, Gatot memang yang paling cocok untuk mendampingi Pak Prabowo," ujar Waketum Gerindra Arief Poyuono ketika dihubungi, Selasa (25/7).
Gatot pun berulang kali enggan menanggapi wacana dirinya soal Pilpres 2019. Apalagi, ia kini sudah mendekati masa pensiun di usia ke-58 pada bulan Maret 2018 sehingga berpotensi maju ke Pilpres 2019.
"Itu kan kabar, tanya yang kasih kabar saja," ujar Gatot seusai pembekalan calon perwira remaja (capaja) TNI-Polri di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur.
![]() |
2. Kaesang soal Ujaran 'Ndeso': Biasa Aja, Padahal Hati Hancur
Putra Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, akhirnya buka suara soal ujaran 'ndeso' yang sempat dilaporkan ke polisi. Kaesang menjawabnya melalui video dari YouTuber populer Indonesia, Tim2One-ChandraLiow.
"Apa pendapat kamu dilaporkan karena penodaan agama?" tanya Tim20ne-ChandraLiow kepada Kaesang.
"Nih lihat di HP (handphone) ya. Biasa aja. Padahal hati hancur," kata Kaesang sambil menepuk dadanya dan tertawa.
"Ada kata-kata 'ndeso' gimana?" tanya 2 YouTuber itu lagi.
"Kan aku orang ndeso," jawab Kaesang.
Pertanyaan lain soal dugaan penodaan agama juga dilontarkan 2 YouTuber itu kepada Kaesang. Putra bungsu Jokowi itu menjawabnya dengan santai.
Kemudian 2 YouTuber itu menjawab dengan guyonan bahwa Kaesang mungkin bisa melakukan dari balik jeruji besi. Mendengar jawaban itu, Kaesang kemudian tertawa kembali.
Seperti diketahui, Kaesang dilaporkan oleh Hidayat. Kaesang diduga melakukan ujaran kebencian dengan kata-kata 'ndeso' dalam vlog-nya yang berjudul #BapakMintaProyek. Namun penyelidikan laporan itu dihentikan karen atidak memenuhi unsur pidana.
"Tidak terbukti, sehingga penyelidikannya dihentikan. Kalau penyelidikan dihentikan, berarti tidak ada proses penyidikan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono kepada detikcom di Monas, Jakarta Pusat, Senin (10/7).
![]() |
3. Fadli Zon Tulis 'Sajak Diktator Kecil', untuk Siapa?
Wakil Ketua DPR Fadli Zon kembali merilis karya sastra, kali ini berjudul 'Sajak Diktator Kecil'. Siapa yang dimaksud diktator kecil oleh Fadli?
"Biasanya kan penulis tidak menginterpretasikan siapa yang dimaksud dalam sajak. Ya silakan saja dinikmati," kata Fadli Zon saat dihubungi, Rabu (26/7/2017).
Fadli menutup rapat soal sosok diktator kecil yang ditulis dalam sajaknya. Namun dia mengatakan si diktator bisa tumbang.
"Cerita tentang diktator, yang besar saja tumbang, apalagi yang kecil," ujar Fadli soal sajaknya.
Berikut ini 'Sajak Diktator Kecil' selengkapnya:
SAJAK DIKTATOR KECIL
ada diktator besar
bicara ideologi dasar
pidato propaganda akbar
narasi bersinar massa berkobar
jiwa bergetar rakyat terbakar
semangat menggebu maju tak gentar
membabat total komprador barbar
tapi diktator besar pun akhirnya pudar
ditelan kuasa pasti bertukar
ada diktator kecil
bicara remeh temeh serba mungil
tuna sejarah berpikir kerdil
pencitraan murah dipoles centil
rakyat ditindas ancaman bedil
ormas ditumpas seperti kutil
ekonomi merangkak labil
utang menjulang tak bisa nyicil
hukum ditabrak makin tak adil
wajah demokrasi berbedak dekil
kodok lincah bagai kancil
lawan politik dianggap kerikil
kedunguan mewabah ganjil
tapi roda zaman berputar stabil
kebenaran pasti kalahkan yang batil
Fadli Zon, Jakarta, 26 Juli 2017
Sajak spontan di Hari Puisi, bersamaan dengan lahirnya Chairil Anwar, 95 tahun silam.
![]() |
4. Pengakuan Pilu Budak Seks ISIS: Saya Diperkosa Tiap Hari
Seorang wanita Yazidi bernama Ekhlas mengisahkan peristiwa tragis yang dialaminya saat diculik oleh ISIS. Selama diculik, Ekhlas dijadikan budak seks dan diperkosa hampir setiap hari selama enam bulan.
Dalam wawancara kepada BBC, Ekhlas, yang merupakan warga minoritas Yazidi, Irak, menceritakan kisah pilunya dengan penuh emosi. Usia Ekhlas masih 14 tahun saat diculik ISIS.
"Selama enam bulan, ia memperkosa saya. Saya berusaha untuk bunuh diri," kata wanita berambut panjang itu.
"Dia sangat jelek. Seperti monster dengan rambut panjangnya. Baunya sangat buruk. Saya begitu takut dan tidak mampu untuk menatapnya," ucap Ekhlas menggambarkan sosok yang telah memperkosanya.
Nasib baik menghampiri Ekhlas. Saat pemerkosanya tengah bertarung dan keluar dari kamp pengungsi, ia memanfaatkan momen itu untuk kabur.
Kini Ekhlas tinggal di Jerman. Dia mendapat terapi dan pendidikan di sana. Ekhlas menatap lembaran baru dalam hidupnya dan bermimpi menjadi pengacara.
![]() |
5. Bule Nyaris Bugil Diamankan di Kebun Raya Bogor
Apa jadinya kalau sedang jalan-jalan ke Kebun Raya Bogor, lalu berjumpa orang asing yang nyaris bugil. Petugas segera mengamankan orang itu, sebelum membuat heboh.
Pria warga negara asing (WNA) asal Selandia Baru diamankan petugas keamanan yang berjaga di Kebun Raya Bogor (KRB) karena menerobos masuk ke KRB secara ilegal dan nyaris bugil. Orang asing yang nyaris bugil itu adalah JCC (28).
"WNA itu ditemukan pada Selasa (25/7) siang. Dia WN asal New Zealand. Dia masuk dengan cara melompati pagar KRB di dekat Jalan Jalak Harupat, Lapangan Sempur," kata Kapat Yuriawan, koordinator turis KRB ditemui detikcom, Rabu (27/7/2017).
Yuri menjelaskan, JCC ditemukan petugas keamanan KRB tengah berlari dalam kondisi tanpa pakaian di sekitar Taman Bhineka pada Selasa (25/7) sekitar pukul 08.30 WIB. Petugas kemudian melaporkan temuan itu ke anggota TNI yang berjaga di pintu 3 dan langsung diamankan.
"Pas ditemukan itu dia sedang lari, nggak pakai pakaian, cuma ditutup handuk," terangnya.
JCC yang berhasil diamankan, kemudian dibawa ke Polresta Bogor Kota untuk dimintai keterangan dan selanjutnya dibawa ke kantor Imigrasi Bogor untuk diperiksa dokumentasinya. Dari hasil pemeriksaan sementara, diketahui kalau JCC masuk ke kawasan KRB pada Senin (24/7) malam.
"Dia mengaku ingin bermeditasi. Dia ada bekas luka di kepala itu mungkin memang terbentur pohon, dia sempat berhalusinasi bisa terbang, tapi malah terjatuh," kata Yuri ditemui di Taman Bhineka KRB.
Akibat ulahnya itu, JCC akan dideportasi karena dianggap melakukan pelanggaran keimigrasian. Meskipun ia memiliki dokumen yang lengkap.
"Besok dia dipulangkan ke negaranya. Secara dokumennya lengkap, tidak ada pelanggaran, tapi dia dipulangkan karena melanggar ketertiban umum itu, karena melompati pagar itu dan karena bugil itu kan," kata Kasi Pengawasan dan Penindakan Kantor Imigrasi Bogor, Arif Hazairin Sutoto, Rabu (26/7/2017) malam.
Halaman 2 dari 6
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini